3 Fakta Terusan Kra Proyek China-Thailand untuk Saingi Selat Malaka

Senin, 26 Juni 2023 - 18:43 WIB
loading...
3 Fakta Terusan Kra Proyek China-Thailand untuk Saingi Selat Malaka
Terusan Kra merupakan kanal yang rencananya akan dibangun Thailand di sebuah daratan sempit bernama Genting Kra. Foto DOK Himaspal
A A A
JAKARTA - Terusan Kra merupakan kanal yang rencananya akan dibangun Thailand di sebuah daratan sempit bernama Genting Kra. Melihat keuntungan besar yang ditawarkan pada mega proyek Thailand, China dikabarkan siap membantu.

Menurut TFI Post, Thailand yang akan membangun Terusan Kra akan membuat China memiliki jalur alternatif perdagangan laut. Mengingat Tiongkok selama ini memang cukup kesulitan dalam hal perdagangan air sebab Selat Malaka yang terlalu mendominasi.

Terusan Kra dikatakan akan membentang dari provinsi Songkhla ke provinsi Satun, memotong jalur darat saluran air seperti Terusan Suez dan Terusan Panama.

Jalur sepanjang 102 km ini tidak akan melewati Selat Malaka, membuat penghematan waktu perjalanan selama 72 jam, atau 1.200 km.


3 Fakta Terusan Kra Proyek China-Thailand

Menarik untuk mengetahui fakta-fakta apa saja yang telah terungkap dari proyek Terusan Kra yang dibentuk Thailand bersama China ini.

1. Telah Direncanakan Sejak Abad ke-17

Dilansir dari jurnal "Perubahan Jalur Pelayaran Terhadap Peta Perekonomian Asia Tenggara Dampak Pembangunan Terusan Kra Thailand", Terusan Kra merupakan kanal yang telah direncanakan pembangunannya oleh Thailand sejak abad ke-17.

Rencana itu dicanangkan oleh Raja Narai sejak 1677, saat Arsitek Perancis, De Lamarr berencana membangun kanal penghubung Songkhla dan Maried. Tujuan dibentuknya terusan ini adalah untuk memberi efisiensi terhadap penyingkatan waktu pelayaran di daerah Asia Pasifik.

Sayangnya, setelah perencanaan itu, terjadi beberapa masalah yang timbul di Thailand. Mulai dari masalah ekonomi, politik, hingga investasi perencanaan yang buat ditutupnya proyek tersebut.

2. Menimbulkan Kontroversi

Pada tahun 2021 lalu, sempat timbul kontroversi yang menghambat pembangunan Terusan Kra. Hambatan tersebut datang dari para politisi yang kontra terhadap kebijakan tersebut.

Mereka menganggap akan terdapat banyak titik dangkal yang membuat lalu lintas kapal terhambat, tidak seperti terusan di daerah lain. Kondisi alami yang terdapat pada terusan di daerah lain seperti Terusan Panama inilah yang tidak dimiliki wilayah Genting Kra.

Sehingga ketimbang menggali tanah untuk membuat kanal, alangkah lebih baik untuk membuat jalur rel kereta api sepanjang 100 km yang menghubungkan dua pelabuhan.


3. Terusan Kra Thailand akan Timbulkan Dampak di Asia Tenggara

Bila Terusan Kra nantinya akan menjadi pusat transportasi bisnis yang mendukung kegiatan pelayaran, nantinya akan mengesampingkan Selat Malaka dan memunculkan sejumlah dampak pada negara-negara Pantai di Asia Tenggara.

Singapura dan Indonesia yang menduduki Selat Malaka adalah negara yang paling terdampak. Terlebih untuk Singapura yang telah lama menggunakan Selat Malaka sebagai tempat berlabuh atau tempat peristirahatan bagi kapal-kapal asing.

Meskipun memberikan dampak negatif, Indonesia rupanya juga dapat memanfaatkan Terusan Kra sebagai hal yang positif. Terusan Kra akan memberikan dampak positif besar bagi Indonesia bila mampu memanfaatkan Pelabuhan Sabang di Aceh dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara sebagai Pelabuhan Berstandar Internasional, yang mampu melayani bongkar muatan kapal asing sekaligus menggantikan hub Internasional yang dipegang oleh Singapura sebelumnya.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0731 seconds (0.1#10.140)