Laba Sebelum Pajak Naik 34,1%, Maybank Indonesia Kantongi Rp1,27 Triliun

Rabu, 02 Agustus 2023 - 08:38 WIB
loading...
A A A
Bank mencatat kredit CFS Ritel dan Non-ritel tumbuh 7,2% menjadi Rp69,42 triliun dari Rp64,73 triliun, didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel yang signifikan sebesar 15,4% menjadi Rp41,49 triliun dari Rp35,95 triliun.

Peningkatan kredit CFS Ritel tersebut didukung oleh pertumbuhan pembiayaan otomotif anak perusahaan sebesar 25,8% untuk kredit kendaraan roda dua dan 28,0% untuk kendaraan roda empat, serta pertumbuhan bisnis Kartu Kredit & KTA sebesar 21,8% dan KPR sebesar 1,8%.

Pada semester pertama 2023, Bank tetap mengambil langkah konservatif untuk menyeimbangkan portofolio kredit non-ritel serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit guna menjalin komitmen jangka panjang dengan nasabah.

Melalui langkah tersebut, kredit CFS Non-ritel mengalami penurunan sebesar 2,9% disebabkan segmen Business Banking turun 6,8%, diikuti segmen kredit Usaha Kecil Menengah (diklasifikasikan oleh Bank sebagai SME+) yang turun 4,0%.
Meski demikian, segmen Business Banking mampu mencatat pertumbuhan sebesar 2,7% Q-o-Q didorong oleh komitmen-komitmen baru dengan pricing yang lebih kompetitif.

Kredit segmen Retail Small-Medium Enterprise (RSME) masih terus melanjutkan momentum pertumbuhannya dengan mencatat kenaikan sebesar 1,3% menjadi Rp12,70 triliun dari Rp12,54 triliun sehubungan dengan diberlakukannya program retensi pada segmen tersebut.

Dari sisi kredit korporasi, segmen Global Banking turun 3,7% menjadi Rp40,55 triliun, namun segmen ini bertumbuh positif sebesar 3,2% Q-o-Q. Bank berupaya agar momentum pertumbuhan segmen Global Banking dapat terus berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya.

Pada periode yang sama, total simpanan nasabah Maybank Indonesia mencapai Rp110,38 triliun, turun 1,1% dari Rp111,66 triliun, disebabkan terutama oleh simpanan CASA yang turun 2,7%. Simpanan Deposito Berjangka tercatat naik 0,4% dan bertumbuh secara signifikan sebesar 13,8% Q-o-Q sehubungan dengan upaya nasabah untuk meningkatkan nilai dananya melalui produk simpanan dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Rasio CASA tercatat sebesar 48,6%, dan Bank akan terus menerapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan simpanan berbiaya murah dengan memanfaatkan layanan digital dalam meningkatkan CASA.

Bank mencatat biaya overhead naik 6,4% menjadi Rp2,94 triliun sehubungan dengan langkah Bank dalam mengintensifikasikan pengembangan sumber daya manusia berbekal keterampilan Future Ready. Future Ready merupakan bagian dari strategi pengembangan SDM yang diinisiasi oleh Maybank Indonesia untuk menghadapi kompetisi di masa depan.

Bank juga mengambil langkah untuk meningkatkan produktivitas melalui program perekrutan serta penyelenggaraan berbagai program pelatihan. Selain itu, peningkatan biaya juga dipicu oleh beragam kegiatan customer engagements, kunjungan bisnis, dan kampanye bisnis yang menyebabkan meningkatnya biaya perjalanan, outsourcing, dan pemasaran.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)