Laba Sebelum Pajak Naik 34,1%, Maybank Indonesia Kantongi Rp1,27 Triliun

Rabu, 02 Agustus 2023 - 08:38 WIB
loading...
A A A
Peningkatan ini telah berjalan sesuai rencana kerja Bank dan tetap terkendali, serta tetap berkontribusi bagi pendapatan Bank.

Kualitas aset Bank membaik berkat upaya pengawasan, pemantauan dan pengendalian kredit yang terus dilakukan oleh Bank, diiringi dengan iklim bisnis yang lebih baik. Dengan demikian, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat menurun sebesar 8,2% dan saldo NPL turun sebesar 4,4% serta rasio Loan at Risk membaik (Bank LAR saja) menjadi 11,5% pada Juni 2023 dari 15,3% pada Juni 2022.

Rasio Non Performing Loan/NPL konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,3% (gross) dan 2,2% (net) pada Juni 2023 dari 3,5% (gross) dan 2,6% (net) pada Juni 2022.

Bank mencatat rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) pada posisi sehat sebesar 84,9% pada Juni 2023 dari 84,0% pada Juni 2022. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja) tercatat sebesar 168,8% pada Juni 2023, berada di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.

Posisi permodalan tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat 28,6% pada Juni 2023 dengan total modal sebesar Rp29,27 triliun pada akhir Juni 2023.

Unit Usaha Syariah

Pada semester pertama 2023, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia mencatatkan peningkatan PBT yang signifikan sebesar 179,0% menjadi Rp346 miliar dari Rp124 miliar.

Pendapatan imbal hasil setelah distribusi bagi hasil (Net Finance Income) Unit Usaha Syariah meningkat 7,5% dan pendapatan Fee-based tumbuh sebesar 16,3%. Pendapatan operasional sebelum provisi tercatat membaik sebesar 5,2% menjadi Rp402 miliar dari Rp382 miliar tahun lalu.

Pencadangan provisi menurun seiring dengan langkah proaktif Unit Usaha Syariah dalam mengelola pencadangan selama beberapa tahun ke belakang yang berkontribusi kepada peningkatan PBT.

Total pembiayaan Unit Usaha Syariah tumbuh 1,8% menjadi Rp26,51 triliun dengan pertumbuhan utamanya pada segmen pembiayaan SME dan ritel. Aset Unit Usaha Syariah meningkat 5,2% menjadi Rp43,29 triliun sehingga berkontribusi kepada total aset Bank (Bank saja) sebesar 28,2% yang merupakan porsi aset Syariah tertinggi di Indonesia dibandingkan dengan tingkat rata-rata Perbankan Nasional yang mencapai sekitar 7%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)