Tak Dikasih Rp875 Miliar oleh Sri Mulyani, Bahlil Curhat soal Perbandingan Avanza dan Mercy
loading...
A
A
A
JAKARTA - Niat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meningkatkan performa program Online Single Submission ( OSS ) kandas. Pasalnya, anggaran pengembangan program itu tak disetujui oleh Kementerian Keuangan.
Menurut Bahlil, dengan tidak adanya tambahan anggaran, maka program OSS tidak akan bisa dilakukan penyempurnaan. Kondisi itu akan berpenaruh pada kinerja program tersebut.
"OSS tidak akan bisa kita sempurnakan seperti apa yang diinginkan Bapak, Ibu yang mulia untuk dipakai seperti mobil Mercy. Jadi OSS sekarang itu bayangannya hanya seperti Avanza. Kalau mobil Avanza jangan disuruh lari 160 km per jam, nanti terbalik di jalan tol, atau jangan disuruh untuk memuat orang hidup nyaman di dalam Avanza. Kalau kita mau pakai mobil bagus Mercy lari 160 pasti licin dan stabilizernya pasti jalannya bagus," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Bahlil mengaku dirinya tidak ingin dicap sebagai menteri yang tidak bisa memperjuangkan harapan rakyat. Bahlil pun meminta anggota dewan bertanya kepada Menteri Keuangan kenapa anggaran untuk OSS tidak disetujui.
"Saya tidak ingin menjadi menteri yang cengeng hanya karena persoalan ini, tapi ini adalah persoalan tuntutan daripada rakyat sebagai bentuk pertanggungjawaban profesionalisme," ucap Bahlil.
Sebelumnya bahlil mengajukan penambahan anggaran Rp875 miliar untuk pagu anggaran tahun 2024 kepada Komisi VI. Penambahan anggaran akan digunakan untuk percepatan investasi di tahun 2024 yang ditargetkan mencapai Rp1.600 triliun.
Lebih lanjut Bahlil menuturkan penambahan anggaran juga akan digunakan untuk pengembangan OSS.
Menurut Bahlil, dengan tidak adanya tambahan anggaran, maka program OSS tidak akan bisa dilakukan penyempurnaan. Kondisi itu akan berpenaruh pada kinerja program tersebut.
"OSS tidak akan bisa kita sempurnakan seperti apa yang diinginkan Bapak, Ibu yang mulia untuk dipakai seperti mobil Mercy. Jadi OSS sekarang itu bayangannya hanya seperti Avanza. Kalau mobil Avanza jangan disuruh lari 160 km per jam, nanti terbalik di jalan tol, atau jangan disuruh untuk memuat orang hidup nyaman di dalam Avanza. Kalau kita mau pakai mobil bagus Mercy lari 160 pasti licin dan stabilizernya pasti jalannya bagus," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Bahlil mengaku dirinya tidak ingin dicap sebagai menteri yang tidak bisa memperjuangkan harapan rakyat. Bahlil pun meminta anggota dewan bertanya kepada Menteri Keuangan kenapa anggaran untuk OSS tidak disetujui.
"Saya tidak ingin menjadi menteri yang cengeng hanya karena persoalan ini, tapi ini adalah persoalan tuntutan daripada rakyat sebagai bentuk pertanggungjawaban profesionalisme," ucap Bahlil.
Sebelumnya bahlil mengajukan penambahan anggaran Rp875 miliar untuk pagu anggaran tahun 2024 kepada Komisi VI. Penambahan anggaran akan digunakan untuk percepatan investasi di tahun 2024 yang ditargetkan mencapai Rp1.600 triliun.
Lebih lanjut Bahlil menuturkan penambahan anggaran juga akan digunakan untuk pengembangan OSS.
(uka)