Bisnis Mal Mulai Pulih, LPKR Optimistis Tingkatkan Pendapatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. ( LPKR ) berpotensi meningkatkan pendapatan bisnis pusatperbelanjaan/mal seiring dengan peningkatan kunjungan dan kenaikan tarif sewa.
Dalam risetnya, Colliers Indonesia mengatakan bahwa bisnis mal di Jakarta berpotensi tumbuhseiring dengan peningkatan permintaan dari penjual barang elektronik, penyedia hiburan, sertaoperator yang berorientasi pada permainan anak-anak dan arena bermain.
Sementara itu, dari sisi pemilik pusat perbelanjaan, evolusi yang terjadi dalam pusat perbelanjaanini menjadi sebuah keharusan, salah satunya dengan menyediakan pengalaman berbelanja yangbaru dan menarik secara konsisten bagi pengunjung. Pemilik pusat perbelanjaan diharapkanmenunjukkan kebijaksanaan dalam memilih penyewa dan konsep toko yang mendorong rasaantusiasme dan keterlibatan yang lebih besar dalam pengalaman berbelanja.
Kemampuan untuk mengamankan dan menarik penyewa yang menjadi magnet bagi para pembelisangat penting dalam hal ini. Pandangan optimis ini turut tercermin pada jumlah pengunjung yangmeningkat, permintaan ruang ritel yang lebih tinggi, dan peningkatan dalam tingkat penjualan.Menurut Colliers, pemilik pusat perbelanjaan di Jakarta (terutama yang tingkat kunjungannyatinggi) semakin mantap dalam keyakinan mereka saat menghitung biaya sewa, yang mengarahpada perkiraan kenaikan rerata sewa sebesar 5% per tahun sepanjang 2023-2025.
Seperti diketahui, pertumbuhan kinerja mal juga dirasakan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)yang melalui PT Lippo Malls Indonesia (LMI) saat ini mengelola 59 mal dengan luasan 3,60 jutam2 Gross Floor Area (GFA) di 17 provinsi di Indonesia, dengan total jumlah pengunjung bisamencapai 165,8 juta orang per tahun.
Pada Semester I/2023, LPKR mencatatkan pendapatan mal sebesar Rp275 miliar, melonjak 59%YoY. Peningkatan pendapatan terjadi seiring dengan peningkatan rata-rata pengunjung menjadi69% pada Semester I/2023, dibandingkan 61% pada Semester I/2022. Ke depan, untuk memacubisnis mal, LPKR saat ini melakukan pemulihan aset mal ikonik seperti Gajah Mada Plaza, yangsebagian besar telah selesai. LPKR juga akan terus melanjutkan renovasi Plaza Semanggi yangterletak di pusat bisnis utama Jakarta.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa kinerja LPKR di segmen lifestyle terdorongoleh pemulihan bisnis mal dan hotel seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dankegiatan publik. LPKR juga memproyeksikan pemulihan penuh segmen lifestyle pasca pandemibisa terjadi pada tahun 2024.
Dalam risetnya, Colliers Indonesia mengatakan bahwa bisnis mal di Jakarta berpotensi tumbuhseiring dengan peningkatan permintaan dari penjual barang elektronik, penyedia hiburan, sertaoperator yang berorientasi pada permainan anak-anak dan arena bermain.
Sementara itu, dari sisi pemilik pusat perbelanjaan, evolusi yang terjadi dalam pusat perbelanjaanini menjadi sebuah keharusan, salah satunya dengan menyediakan pengalaman berbelanja yangbaru dan menarik secara konsisten bagi pengunjung. Pemilik pusat perbelanjaan diharapkanmenunjukkan kebijaksanaan dalam memilih penyewa dan konsep toko yang mendorong rasaantusiasme dan keterlibatan yang lebih besar dalam pengalaman berbelanja.
Kemampuan untuk mengamankan dan menarik penyewa yang menjadi magnet bagi para pembelisangat penting dalam hal ini. Pandangan optimis ini turut tercermin pada jumlah pengunjung yangmeningkat, permintaan ruang ritel yang lebih tinggi, dan peningkatan dalam tingkat penjualan.Menurut Colliers, pemilik pusat perbelanjaan di Jakarta (terutama yang tingkat kunjungannyatinggi) semakin mantap dalam keyakinan mereka saat menghitung biaya sewa, yang mengarahpada perkiraan kenaikan rerata sewa sebesar 5% per tahun sepanjang 2023-2025.
Seperti diketahui, pertumbuhan kinerja mal juga dirasakan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)yang melalui PT Lippo Malls Indonesia (LMI) saat ini mengelola 59 mal dengan luasan 3,60 jutam2 Gross Floor Area (GFA) di 17 provinsi di Indonesia, dengan total jumlah pengunjung bisamencapai 165,8 juta orang per tahun.
Pada Semester I/2023, LPKR mencatatkan pendapatan mal sebesar Rp275 miliar, melonjak 59%YoY. Peningkatan pendapatan terjadi seiring dengan peningkatan rata-rata pengunjung menjadi69% pada Semester I/2023, dibandingkan 61% pada Semester I/2022. Ke depan, untuk memacubisnis mal, LPKR saat ini melakukan pemulihan aset mal ikonik seperti Gajah Mada Plaza, yangsebagian besar telah selesai. LPKR juga akan terus melanjutkan renovasi Plaza Semanggi yangterletak di pusat bisnis utama Jakarta.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa kinerja LPKR di segmen lifestyle terdorongoleh pemulihan bisnis mal dan hotel seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dankegiatan publik. LPKR juga memproyeksikan pemulihan penuh segmen lifestyle pasca pandemibisa terjadi pada tahun 2024.
(nng)