Lawan Dolar AS, Kurs Rupiah Masih Lemas ke Level Rp15.355

Jum'at, 15 September 2023 - 16:35 WIB
loading...
A A A
Investasi aset tetap – yang mewakili belanja modal oleh dunia usaha – tumbuh kurang dari perkiraan pada bulan Agustus, sementara harga rumah menurun selama sepuluh bulan berturut-turut.

Dari sentimen internal, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus USD3,12 miliar pada Agustus 2023 dibandingkan capaian bulan sebelumnya sebesar USD1,31 miliar. Surplus neraca perdagangan Indonesia merupakan capaian selama 40 bulan secara berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus neraca perdagangan Agustus 2023 ditopang komoditas non-migas yang tercatat USD4,47 miliar. Adapun, komoditas penyumbang surplus utama, yaitu lemak dan minyak hewani/nabati HS 15, bahan bakar mineral HS 27, besi dan baja HS 72," tulis Ibrahim.

Pada saat yang sama, lanjutnya, neraca perdagangan komoditas migas defisit USD1,34 miliar dengan komoditas penyumbang defisit minyak mentah. Secara kumulatif hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD24,4 miliar.

Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Januari-Agustus 2022 yang mencapai USD34,89 miliar. Surplus neraca perdagangan secara kumulatif pada tahun ini (Januari-Agustus 2023) turun USD10,55 dibandingkan periode tahun sebelumnya (yoy).

Realisasi surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 di atas ternyata ramalan ekonom. Dari 22 ekonom yang memproyeksikan kondisi neraca dagang, terdapat rata-rata nilai di angka USD1,38 miliar.

Dari jumlah ini, 21 ekonom di antaranya sepakat kinerja ekspor-impor Indonesia akan kembali surplus, sedangkan yang memproyeksi defisit hanya 1 ekonom. Berdasarkan sentimen diatas, rupiah untuk perdagangan Senin depan diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp15.320 - Rp15.390 per USD.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)