Perusahaan Italia Ingin Kembali ke Rusia usai Dipaksa Pergi Sanksi Barat

Selasa, 19 September 2023 - 07:12 WIB
loading...
Perusahaan Italia Ingin...
Sejumlah perusahaan Italia yang terpaksa meninggalkan pasar Rusia karena sanksi Barat mengaku ingin kembali. Hal itu disampaikan oleh Presiden Asosiasi Pengusaha Italia di Rusia (GIM Unimpresa). Foto/Dok
A A A
ROMA - Sejumlah perusahaan Italia yang terpaksa meninggalkan pasar Rusia karena sanksi Barat mengaku ingin kembali. Hal itu disampaikan oleh Presiden Asosiasi Pengusaha Italia di Rusia (GIM Unimpresa).



Vittorio Torrembini mengatakan kepada surat kebar Izvestia bahwa, ekspor Italia ke Rusia telah turun sekitar 35% sejak Februari 2022, ketika AS (Amerika Serikat), UE (Uni Eropa), dan sekutu mereka memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow atas konflik Ukraina .

"Saya telah berulang kali mengatakan, bahwa pasar Rusia sangat penting bagi perusahaan Italia, dan tidak hanya bagi mereka," kata Torrembini.

Dia menambahkan bahwa investasi di Rusia "tidak dapat dilemparkan ke angin."



Torrembini memberikan catatan, setidaknya ada sepuluh perusahaan yang kebanyakan beroperasi di sektor minyak dan gas telah mengumumkan penangguhan kegiatan mereka di Rusia setelah adanya operasi militer di Ukraina.

"Selain itu, perusahaan milik negara Enel, yang bergerak dalam produksi listrik, dijual dengan harga yang sangat rendah, serta Leonardo, yang bekerja di sektor pertahanan," katanya.

Ia menggambarkan, langkah-langkah ini sebagai "hal yang tidak dapat dibatalkan." Namun Ia menambahkan, bahwa hampir semua perusahaan Italia yang meninggalkan pasar Rusia telah menyatakan keinginan untuk kembali.

Diungkapkan juga secara khusus, perusahaan seperti Maire Tecnimont dan Saipem, yang dulu bekerja di sektor energi dan memiliki kontrak senilai miliaran euro. "Saya tidak berpikir bahwa para pemegang saham perusahaan-perusahaan ini tidak ingin kembali," klaim Torrembini.

Kepala GIM Unimpresa mencatat, pada Oktober lalu bahwa raksasa Italia seperti Pirelli, Barilla, dan Ferrero telah memutuskan untuk terus beroperasi di Rusia. Awal tahun ini, Torrembini mengatakan, bahwa ada 110 perusahaan dari Italia masih menjalankan kapasitas produksi di negara yang terkena sanksi, sementara 150 anggota GIM Unimpresa telah mempertahankan kehadiran mereka di Rusia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)