Bankir Top Rusia: Saatnya 'Membunuh' SWIFT dalam Transaksi Kita
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kepala bank terbesar kedua Rusia berpendapat, bahwa memang sudah saatnya buat Moskow untuk meninggalkan sistem pembayaran keuangan global, SWIFT yang dikendalikan Barat. CEO VTB, Andrey Kostin terus-menerus menyerukan peningkatan penggunaan mata uang domestik oleh Rusia dan mitra dagangnya.
Ia menggambarkannya, sebagai sebuah kebutuhan yang disebabkan oleh sanksi Barat . "Kita perlu membunuh SWIFT dalam transaksi kita, masalahnya cukup sederhana, tetapi akan membutuhkan tindakan tertentu, termasuk di masing-masing negara," kata Kostin saat Forum Perbankan Internasional di Sochi beberapa waktu lalu.
Kostin juga memberikan catatan bahwa sebagian besar pembayaran Rusia sudah dilakukan dengan menggunakan mata uang nasional, termasuk dalam perdagangan dengan China, Indonesia, India, serta negara-negara Arab dan Afrika.
"Secara de facto, pergeseran menuju penyelesaian transaksi keuangan dalam mata uang nasional dengan Global South, sebagian besar sudah dilaksanakan," kata Kostin.
Menurut bankir itu, prosesnya tidak dapat diubah, karena semakin banyak negara menyadari bahwa mereka bisa menjadi target berikutnya dari penggunaan dolar dan euro oleh Barat sebagai alat politik.
Awal bulan ini, Kostin mengatakan, kepada RT bahwa Global South harus membangun sistem keuangan baru berdasarkan mata uang nasional untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh Barat. Dia bersikeras bahwa dolar, dan seluruh sistem keuangan Barat yang dibangun di sekitarnya, telah terancam oleh sanksi terhadap Rusia.
Ia juga mengungkapkan, bagaimanapun tujuannya bukan untuk melawan sistem keuangan Barat tetapi untuk membangun sistem paralel yang akan bekerja untuk kepentingan Global South.
Ia menggambarkannya, sebagai sebuah kebutuhan yang disebabkan oleh sanksi Barat . "Kita perlu membunuh SWIFT dalam transaksi kita, masalahnya cukup sederhana, tetapi akan membutuhkan tindakan tertentu, termasuk di masing-masing negara," kata Kostin saat Forum Perbankan Internasional di Sochi beberapa waktu lalu.
Kostin juga memberikan catatan bahwa sebagian besar pembayaran Rusia sudah dilakukan dengan menggunakan mata uang nasional, termasuk dalam perdagangan dengan China, Indonesia, India, serta negara-negara Arab dan Afrika.
"Secara de facto, pergeseran menuju penyelesaian transaksi keuangan dalam mata uang nasional dengan Global South, sebagian besar sudah dilaksanakan," kata Kostin.
Menurut bankir itu, prosesnya tidak dapat diubah, karena semakin banyak negara menyadari bahwa mereka bisa menjadi target berikutnya dari penggunaan dolar dan euro oleh Barat sebagai alat politik.
Awal bulan ini, Kostin mengatakan, kepada RT bahwa Global South harus membangun sistem keuangan baru berdasarkan mata uang nasional untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh Barat. Dia bersikeras bahwa dolar, dan seluruh sistem keuangan Barat yang dibangun di sekitarnya, telah terancam oleh sanksi terhadap Rusia.
Ia juga mengungkapkan, bagaimanapun tujuannya bukan untuk melawan sistem keuangan Barat tetapi untuk membangun sistem paralel yang akan bekerja untuk kepentingan Global South.
(akr)