Ancaman Inflasi Global, IMF Menyoroti Perang Israel-Hamas hingga Perlambatan China

Kamis, 12 Oktober 2023 - 06:11 WIB
loading...
A A A
"Ini adalah risiko khusus dalam hal harga pangan dan ketahanan pangan. Pada tahap siklus inflasi ini, tentu tidak akan membantu dalam putaran kenaikan harga," paparnya.

Risiko besar lain yang dilihat IMF terhadap ekonomi global adalah perlambatan ekonomi China, ketika Negeri berjuluk Tirai Bambu itu sedang menghadapi krisis sektor properti. IMF menurunkan proyeksi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut sebesar 0,2% tahun ini menjadi 5% dan 0,3% tahun depan menjadi 4,2%.

Raksasa properti China Evergrande meninggalkan restrukturisasi utangnya sebesar USD19 miliar dari obligasi internasionalnya. Pemberi pinjaman properti lainnya, Country Garden, gagal membayar pembayaran internasional dan juga diprediksi tidak memenuhi semua pembayaran obligasi berdenominasi dolar AS atau kewajiban utang luar negeri lainnya ketika jatuh tempo.

"Pertanyaannya adalah sejauh mana (krisis real estate) akan memiliki implikasi yang lebih luas," katanya.

Meski begitu Ia mengatakan, IMF menyakini pihak berwenang China memiliki alat yang diperlukan untuk menangani kegagalan real estat yang sedang berlangsung. Tetapi sebagian besar tindakan yang telah diambil sejauh ini adalah mencoba menopang permintaan real estat.

IMF merekomendasikan China menangani kelebihan pasokan real estat untuk menyelesaikan masalah pasar. "Kami berharap bahwa begitu risiko ditangani, tidak akan menular ke sektor sekitarnya di China," sambungnya.

IMF mencatat dalam laporannya bahwa tekanan keuangan di sektor real estat bisa berakhir meluas ke seluruh sektor keuangan.

"Jika kekhawatiran tentang stabilitas keuangan di China memburuk, dampaknya dapat dirasakan di ekonomi pasar berkembang lainnya melalui volatilitas nilai tukar dan destabilisasi arus modal," bunyi laporan itu.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)