Kolaborasi Guna Menekan Emisi di Sektor Industri

Selasa, 14 November 2023 - 20:21 WIB
loading...
Kolaborasi Guna Menekan Emisi di Sektor Industri
Tripatra dan Pupuk Indonesia kerja sama tekan emisi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) dukung PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam upaya mengadopsi teknologi ramah lingkungan yang lebih efisien dalam konsumsi energi. Dukungan ditandai dengan penandatanganan kontrak engineering, procurement dan construction (EPC) proyek Revamping atau Pembaruan Pabrik Amonia-2.



Penandatanganan kontrak EPC dilakukan oleh President Director & CEO Tripatra Raymond Naldi Rasfuldi bersama dengan Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dan Komisaris Utama Pupuk Kaltim Eka Sastra.

"Kami merasa terhormat diberikan kesempatan untuk bisa mendukung Pupuk Kaltim dalam memperbaiki dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada agar tetap kompetitif dan berkontribusi dalam menurunkan emisi guna mendukung komitmen Indonesia menuju net zero emissions tahun 2060," kata Raymond, Selasa (14/11/2023).

Dalam proyek Pembaruan Pabrik Amonia-2, lanjut Raymond, terdapat dua fokus Tripatra. Pertama, keamanan dan keselamatan untuk memastikan semua yang berpartisipasi di proyek ini bisa terjamin keselamatannya.

"Dan kedua untuk memastikan bisnis objektif dari Pupuk Kaltim dan juga Pupuk Indonesia bisa tercapai, terutama dari sisi efisiensi energi dan juga optimalisasi emisi yang ada di pabrik Amonia-2," jelasnya.

Selain meningkatkan efisiensi produksi, proyek pembaruan pabrik juga ditargetkan dapat mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2. Melalui proyek pembaruan ini, diharapkan Pupuk Kaltim nantinya dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia.

"Sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110.000 ton CO2 ekuivalen per tahun," ujarnya.

Di usia ke-50 pada tahun 2023 ini, Tripatra terus bertransformasi dan beradaptasi untuk menyediakan berbagai solusi berbasis rekayasa teknik. Salah satunya menghadirkan unit bisnis baru yang khusus untuk aset solusi.



"Unit bisnis aset solusi ini berfokus untuk mendukung klien yang mempunyai aset agar bisa membantu mereka dalam hal menyediakan solusi baik dari sisi operasi pun pengembangan," tandas Raymond.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2899 seconds (0.1#10.140)