Wall Street Dibuka Menguat, Pasar Sambut Positif Keputusan The Fed
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Kamis (14/12). Pelaku pasar masih menyambut positif keputusan Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga, sembari mencerna rilis sejumlah data makro.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 0,23% menjadi 37.176,95. S&P 500 (.SPX) naik sebesar 0,44% di 4.727.88, demikian juga Nasdaq Composite (.IXIC) tumbuh 0,49%, menjadi 14.806.21 pada bel pembukaan.
The Fed menahan bunga acuan di level 5,25% - 5,50%. Kebijakan ini menandai suku bunga Fed Rate tidak berubah tiga kali berturut-turut, sehingga mengindikasikan bahwa era suku bunga agresif telah berakhir.
Secara historis, lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu telah mengerek suku bunga sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 demi mengekang keganasan inflasi yang mencapai rekor tertinggi selama beberapa dekade. Pada Rabu (13/12) kemarin, sebanyak 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan bunga acuan bakal lebih rendah pada akhir tahun 2024.
“Market cukup bullish dalam membaca proyeksi The Fed yang berencana memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.
Indikator FedWatch membaca terdapat peluang sebesar 83,3%, The Fed akan memulai memangkas bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret 2024, naik dari sekitar 50%.
Kabar ini turut mempengaruhi imbal hasil (yield) Treasury AS yang turun ke posisi terendah selama beberapa bulan terakhir. Yield Treasury bertenor 10-tahun yang menjadi acuan terakhir berada di level 3,9656%.
Sementara itu data penjualan ritel AS periode November menanjak 0,3%. Angka ini sedikit lebih tinggi dari konsensus pasar. Laporan lain menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 202.000 untuk pekan yang berakhir 9 Desember, lebih rendah dari perkiraan pasar sebanyak 220.000.
“Banyak harapan bagi pasar untuk ‘soft landing’, bahwa konsumsi tetap kuat, dan ekonomi terhindar dari resesi,” pungkasnya.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 0,23% menjadi 37.176,95. S&P 500 (.SPX) naik sebesar 0,44% di 4.727.88, demikian juga Nasdaq Composite (.IXIC) tumbuh 0,49%, menjadi 14.806.21 pada bel pembukaan.
The Fed menahan bunga acuan di level 5,25% - 5,50%. Kebijakan ini menandai suku bunga Fed Rate tidak berubah tiga kali berturut-turut, sehingga mengindikasikan bahwa era suku bunga agresif telah berakhir.
Secara historis, lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu telah mengerek suku bunga sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 demi mengekang keganasan inflasi yang mencapai rekor tertinggi selama beberapa dekade. Pada Rabu (13/12) kemarin, sebanyak 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan bunga acuan bakal lebih rendah pada akhir tahun 2024.
“Market cukup bullish dalam membaca proyeksi The Fed yang berencana memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.
Indikator FedWatch membaca terdapat peluang sebesar 83,3%, The Fed akan memulai memangkas bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret 2024, naik dari sekitar 50%.
Kabar ini turut mempengaruhi imbal hasil (yield) Treasury AS yang turun ke posisi terendah selama beberapa bulan terakhir. Yield Treasury bertenor 10-tahun yang menjadi acuan terakhir berada di level 3,9656%.
Sementara itu data penjualan ritel AS periode November menanjak 0,3%. Angka ini sedikit lebih tinggi dari konsensus pasar. Laporan lain menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 202.000 untuk pekan yang berakhir 9 Desember, lebih rendah dari perkiraan pasar sebanyak 220.000.
“Banyak harapan bagi pasar untuk ‘soft landing’, bahwa konsumsi tetap kuat, dan ekonomi terhindar dari resesi,” pungkasnya.
(nng)