Mengurai Kesiapan Penyediaan Pupuk Subsidi dan Tantangan Distribusi

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:45 WIB
loading...
A A A
"Jumlah petani yang terdaftar di E-RDKK pada 2023 sebanyak 2,858.000 petani, turun sebanyk 83.345 oetani atau 2,5 persen. Jadi pada 2024 jumlah petani jadi 2,717.000 petani," terang Supriyanto.

Padahal, Jawa Tengah sudah membuat proyeksi pada 2024 akan menggarap seluas 376 ribu hektare lawan pertanian. Meski terjadi penurunan jumlah petani, Supriyanto mengeklaim bahwa Jawa Tengah sebenarnya tidak kekuarangan pupuk subdisi.

"Kalau ada statemen pupuk subsidi kurang kenyataannya serapan di Jateng tidak pernah 100 persen. Realisasi penyaluran dan persentase petani tebus pupuk pada 2023, pupuk urea baru 78 persen, NPK 78 persen, NPK formula khusus 21 persen. Jadi rata-rata semua 78,31 persen," beber Supriyanto.

Sementara itu Senior Project Managet Advokasi Publik Pupuk Indonesia, Yana Nurahmad Haerudin menegaskan, alokasi pupuk bersubdisi nasional masih didalam kemampuan kapasitas produksi Pupuk Indonesia. Menurutnya stok pupuk bersubsidi untuk para petani aman.

Menurut data Pupuk Indonesia, produksi pupuk sampai dengan Desember sudah mencapai 10,7 juta ton dan sampai dengan 19 Desember 2023, penyaluran pupuk bersubsidi atau Public Service Obligation sudah mencapai 6 juta ton, sesuai dengan anggaran kontrak Pemerintah. Penyaluran tersebut terdiri dari 3,6 juta ton urea dan 2,4 juta ton NPK

"Jadi lima tahun terakhir bisa mememuhi kebutuhan pupuk subsidi nasional. Jadi kalau kami diberi tantangan untuk bisa memenuhi pupuk, kami bisa," tegas Yana.

Yana mengingatkan, Pemerintah juga berencana melakukan penambahan jumlah pupuk bersubdisi. "Kemarin kami di Pekalongan ada kunjungan Bapak Presiden, Alhamdulillah beliau merespon bahwa subsidi akan ditambah karena suplai pupuknya juga ada," beber Yana.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)