Persyaratan BLT Rp600 Ribu, Pegawai yang Iuran BPJS-nya Belum Dibayarkan Perusahaan Bisa Amsyong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah akan menggelontorkan bantuan berupa subsidi upah untuk pekerja atau buruh dengan upah di bawah Rp5 juta per bulan. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan sejumlah persyaratan untuk menerima bantuan ini.
"Syarat pertama, statusnya harus warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki NIK (nomor induk kependudukan). Selain itu, pekerja harus terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJSTK, dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan," ungkap Ida dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Ekonom Ini Sebut Indonesia Berpeluang Tidak Resesi karena Telah Mencuri, Ehm? )
Dia menegaskan, peserta BPJSTK yang dimaksud harus membayar iuran dengan besaran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sesuai upah yang dilaporkan perusahaan kepada BPJSTK.
"Persyaratan lain adalah memiliki rekening bank yang masih aktif, dan tidak termasuk dalam peserta penerima manfaat program kartu Prakerja. Iuran BPJSTK sampai 30 Juni 2020 juga harus sudah dibayar," jelas Ida.
Proses penyaluran subsidi ini dilakukan dengan memindahbukukan dari bank penyalur ke rekening bank penerima melalui bank-bank Himbara.
"Mekanisme penyaluran subsidi upah diberikan kepada pekerja sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dengan total Rp2,4 juta. Bantuannya akan diberikan setiap dua bulan sekali. Artinya, satu kali pencairan subsidi adalah sebesar Rp1,2 juta," pungkasnya.
"Syarat pertama, statusnya harus warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki NIK (nomor induk kependudukan). Selain itu, pekerja harus terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJSTK, dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan," ungkap Ida dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Ekonom Ini Sebut Indonesia Berpeluang Tidak Resesi karena Telah Mencuri, Ehm? )
Dia menegaskan, peserta BPJSTK yang dimaksud harus membayar iuran dengan besaran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sesuai upah yang dilaporkan perusahaan kepada BPJSTK.
"Persyaratan lain adalah memiliki rekening bank yang masih aktif, dan tidak termasuk dalam peserta penerima manfaat program kartu Prakerja. Iuran BPJSTK sampai 30 Juni 2020 juga harus sudah dibayar," jelas Ida.
Proses penyaluran subsidi ini dilakukan dengan memindahbukukan dari bank penyalur ke rekening bank penerima melalui bank-bank Himbara.
"Mekanisme penyaluran subsidi upah diberikan kepada pekerja sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dengan total Rp2,4 juta. Bantuannya akan diberikan setiap dua bulan sekali. Artinya, satu kali pencairan subsidi adalah sebesar Rp1,2 juta," pungkasnya.
(uka)