Zelensky Ingin Dana Rusia Rp4.663 Triliun yang Dibekukan Dipakai Buat Bangun Kembali Ukraina

Kamis, 18 Januari 2024 - 14:04 WIB
loading...
Zelensky Ingin Dana Rusia Rp4.663 Triliun yang Dibekukan Dipakai Buat Bangun Kembali Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menginginkan, dana USD300 miliar yang dibekukan dari cadangan bank sentral Rusia dikirim untuk membangun kembali Ukraina. Foto/Dok Reuters
A A A
DAVOS - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menginginkan, miliaran dolar yang disita dari Rusia oleh bank-bank dunia dikirim untuk membangun kembali Ukraina . Sebelumnya kelompok negara-negara maju yang tergabung dalam G7 sedang mempertimbangkan, mengambil bunga sejak aset Rusia dibekukan pada tahun 2020.

Akan tetapi Presiden Zelenskiy mengatakan, bahwa semua uang itu harus digunakan untuk pembangunan Ukraina. "Jika dunia memiliki USD300 miliar (Setara Rp4.663 triliun dengan kurs Rp15.545/USD) - mengapa tidak menggunakannya?", ungkapnya seperti dilansir BBC.

Sementara itu apabila hal itu dilakukan, ada kekhawatiran di kalangan para bankir bakal menggerus status safe haven bank.

Meskipun ada antusiasme dari pemerintah AS (Amerika Serikat) dan Inggris, para bankir sentral Eropa jauh lebih skeptis tentang merebut aset Rusia bakal jadi preseden hukum yang dapat merusak stabilitas keuangan global. Hal itu bisa membuat negara-negara lain berpikir dua kali untuk menempatkan aset safe haven mereka di Barat.



Presiden Zelensky di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss mengatakan, bahwa pembayar pajak Barat tidak boleh membayar tagihan untuk perang di Ukraina.

Dia berkata: "Kami memiliki USD300 miliar (dari) aset Rusia yang dibekukan. Mereka menghancurkan Ukraina... jika kita memiliki aset Rusia senilai USD300 miliar, kita harus menggunakannya secara langsung untuk membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh rudal Rusia ...,"

"Mengapa masyarakat Anda harus berpikir bagaimana membantu ... Jika dunia memiliki US300 miliar, mengapa tidak menggunakannya?" ucap Zelensky.

Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Presiden Rusia Zelensky bertemu dengan bankir Wall Street, termasuk Jamie Dimon dari JP Morgan dan Steven Schwarzman dari Blackstone.

Menanggapi keinginan Zelensky, bos Bank Inggris Standard Chartered, Bill Winters mengatakan, respons komunitas keuangan global untuk merebut keuntungan aset beku Rusia akan 'beragam' di tengah kekhawatiran menggunakan bank sentral dan mata uang sebagai senjata.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1887 seconds (0.1#10.140)