Sedot Investasi Rp23 Triliun, ITDC Jadikan Pariwisata Penopang Ekonomi Nasional

Selasa, 11 Agustus 2020 - 20:48 WIB
loading...
Sedot Investasi Rp23 Triliun, ITDC Jadikan Pariwisata Penopang Ekonomi Nasional
Mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah mewujudkan sektor pariwisata menjadi leading sector (sektor utama) perekonomian Indonesia.

Dukungan tersebut dilakukan baik melalui pengembangan destinasi pariwisata yang telah dikelola yaitu The Nusa Dua dan The Mandalika, maupun melalui lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Saat ini, ITDC melalui bisnis DMO tengah membantu mengembangkan KEK Singhasari, Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan, Bali Utara, dan destinasi wisata The Bakauheni, Lampung.

“Kami optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang. Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika,” ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

(Baca Juga: Kebut Pembangunan Sirkuit Mandalika, MotoGP 2021 Penting Bagi Indonesia )

Menurut Abdulbar, untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor. Hingga saat ini, telah dibangun sejumlah infrastruktur dasar antara lain pembangunan dan penataan jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, jalur pipa distribusi air bersih, jaringan listrik PLN, dan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I.

Menurut dia, dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp23 triliun dari investor. Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai USD1 miliar atau setara Rp15 triliun secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment.

(Baca Juga: Dapat Suntikan Modal Rp500 Miliar, ITDC Fokus Garap Proyek KEK Mandalika )

Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, lanjut dia, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021.

Event MotoGP diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi The Mandalika dan Indonesia antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang dan memberikan tambahan investasi lokal sebesar USD150 juta. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia akan bertambah hingga mencapai 300.000 orang/tahun dan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai USD40 juta per tahun.

“Setiap minggunya ajang MotoGP juga ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia sehingga akan memperkuat country branding Indonesia sebagai sport tourism destination,” tegas Abdulbar.

Menurut dia, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seriring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai USD248,4 juta atau setara Rp3,6 triliun. ITDC juga mendapatkan pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp1,18 triliun.

Abdulbar menuturkan, pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB.

Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.

Sementara di kawasan The Nusa Dua, ITDC terus melakukan pengembangan dengan melakukan peningkatan infrastruktur kawasan dan menambah jumlah hotel. Pada tahun 2019, ada penambahan kamar pada Hotel Renaissance sebanyak 300 kamar dan 88 Villa, Shangri-La dengan tambahah 299 kamar dan 40 Villa, Hotel Awarta sebanyak 28 kamar.

Abdulbar menuturkan, tugas ITDC dalam mengembangkan destinasi wisata di Indonesia makin bertambah dengan adanya penugasan dari Pemerintah untuk membantu mengawal percepatan pengembangan destinasi prioritas KEK Likupang, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, NTT.

Pengembangan Labuan Bajo khususnya kawasan Tana Mori ini guna menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan Asian Summit pada tahun 2023 mendatang. “Dari penugasan ini diharapkan ITDC mampu mengembangkan kawasan Tana Mori menjadi sebuah kawasan wisata High-end seperti The Nusa Dua,” katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)