REI Menjawab Tantangan Bangun 3 Juta Rumah

Selasa, 06 Februari 2024 - 13:08 WIB
loading...
REI Menjawab Tantangan Bangun 3 Juta Rumah
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto menyampaikan, apresiasi terhadap program perumahan dari Prabowo-Gibran itu dan pengembang siap menerima tantangan untuk dilibatkan merealisasikannya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) merespons, program membangun 3 juta rumah di Indonesia setiap tahun yang menjadi janji Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. REI Ditantang menjadi penggawa terdepan dalam menjalankan tugas pembangunan perumahan tersebut.



Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto menyampaikan, apresiasi terhadap program perumahan dari Prabowo-Gibran itu dan pengembang siap menerima tantangan untuk dilibatkan merealisasikannya. Target pembangunan rumah sebanyak itu dinilai sejalan dengan upaya menuntaskan backlog perumahan yang saat ini telah mencapai lebih dari 12,7 juta unit dan terus bertambah setiap tahunnya.

"Program pembangunan 3 juta rumah per tahun ini sangat realistis dan inline dengan usaha untuk menyelesaikan angka backlog perumahan yang terus membesar. Jika konsisten dijalankan, maka di 2029 jumlah backlog akan dapat dikelola dan ditanggani,” katanya, Selasa (6/2/2024).



Joko menambahkan, pengentasan backlog rumah nasional tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa yang sudah terbukti tidak efektif. Menurutnya, setiap tahun terjadi penambahan kebutuhan backlog mencapai 800.000 unit rumah.

Sementara saat ini kemampuan pengembang membangun hanya sekitar 450.000 hingga 500.000 unit rumah per tahun dengan rincian 250.000 rumah bersubsidi dan 200.000 rumah komersial (nonsubsidi).

"Artinya, cara-cara yang biasa dilakukan selama ini ternyata tidak akan mampu untuk mengatasi backlog yang angkanya sudah 12,7 juta unit. Bahkan untuk memenuhi akumulasi penambahan kebutuhan rumah setiap tahun sebanyak 800.000 unit saja belum dapat teratasi," jelas CEO Buana Kassiti Group itu.

Joko Suranto mengaku, telah berkomunikasi dengan Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yakni Hashim Djojohadikusumo untuk menyampaikan kondisi kebutuhan rumah nasional dan potensi masalah yang selama ini masih menghambat sektor properti terutama penyediaan perumahan rakyat.

Disampaikan pula bahwa persoalan perumahan harus dijadikan prioritas, karena kalau tidak dikelola dengan serius berpotensi menjadi 'bom waktu' di suatu waktu nanti. Terlebih pada tahun 2035, hampir 66% penduduk Indonesia atau sekitar 304 juta jiwa akan tinggal di perkotaan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)