Cetak Laba Tertinggi Kedua dalam Satu Dekade, BP Raup Cuan Rp215,1 Triliun di 2023

Rabu, 07 Februari 2024 - 11:25 WIB
loading...
Cetak Laba Tertinggi Kedua dalam Satu Dekade, BP Raup Cuan Rp215,1 Triliun di 2023
Raksasa energi asal Inggris, BP melaporkan laba tahunan tertinggi kedua dalam satu dekade, meskipun capaian itu lebih rendah dari sebelumnya. Foto/Dok
A A A
LONDON - Raksasa energi asal Inggris , BP melaporkan laba tahunan tertinggi kedua dalam satu dekade, meskipun capaian itu lebih rendah dari sebelumnya. Tercatat laba BP berkurang setengah dari level yang diumumkan tahun 2022.



Sepanjang tahun 2023, BP meraup keuntungan USD13,8 miliar yang setara Rp215,1 triliun (Kurs Rp15.591 per USD) atau turun dari rekor USD27,7 miliar pada tahun 2022 ketika harga minyak melonjak setelah perang Rusia Ukraina pecah. Namun penurunan harga minyak tahun lalu, membuat laba perusahaan energi tersebut terpangkas.

Namun, BP mengatakan sedang meningkatkan rencananya untuk mengembalikan kontribusi kepada pemegang saham. Hasilnya adalah BP mengumumkan Murray Auchincloss sebagai kepala eksekutif baru.



Bos sebelumnya Bernard Looney mengundurkan diri September lalu setelah mengakui bahwa dia belum sepenuhnya transparan di perusahaan. Dewan BP mengatakan, Looney melakukan "pelanggaran serius", yang mengakibatkan dia kehilangan gaji dan tunjangan hingga 32,4 juta pounds.

Penurunan laba tahunan BP seiring dengan hasil yang diraih rivalnya Shell, dimana pekan lalu mengatakan laba menyusut menjadi USD28,2 miliar tahun lalu, turun dari USD39,9 miliar pada 2022.

Namun tidak termasuk hasil 2022, angka laba tahunan BP masih menjadi yang terbesar sejak 2012. Dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, BP melaporkan laba USD3 miliar, raihan itu lebih tinggi dari yang diharapkan, dan sahamnya naik lebih dari 5% pada Selasa sore.

Perusahaan juga mengatakan berencana untuk meningkatkan pengembalian kepada investor selama tiga bulan pertama tahun ini melalui pembelian kembali saham senilai USD1,75 miliar. BP juga berkomitmen untuk pembelian kembali USD3,5 miliar selama paruh pertama tahun 2024.

BP mengatakan, pihaknya memperkirakan "produksi dan operasi minyak bakal menjadi lebih tinggi" tahun ini, tetapi output dari gas dan energi rendah karbon menjadi lebih rendah.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)