Prospek Cerah Pasar Modal 2024, MNC Asset Management Ungkap Apa Saja Sentimennya

Jum'at, 23 Februari 2024 - 14:35 WIB
loading...
Prospek Cerah Pasar Modal 2024, MNC Asset Management Ungkap Apa Saja Sentimennya
Chief Investment Officer MNC Asset Management, Ipan Samuel Hutabarat dalam Rapat Koordinasi Lembaga Penjaminan yang digelar Aspenda di Hotel Mercure Nexa Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Kamis (22/2/2024). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Tingkat suku bunga yang tinggi selalu menjadi fokus perhatian para investor. Pasalnya, kebijakan ini menjadi faktor penting yang memengaruhi investasi.



Hal itu disampaikan Chief Investment Officer MNC Asset Management , Ipan Samuel Hutabarat dalam Rapat Koordinasi Lembaga Penjaminan yang digelar Asosiasi Penjaminan Daerah (Aspenda) di Hotel Mercure Nexa Bandung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Kamis (22/2/2024).

"Kalau kita lihat, memang selama ini yang jadi concern investor itu adalah tingkat suku bunga yang tinggi dimana kita tahu saat ini tingkat suku bunga tinggi itu sudah mereda atau dibilangnya itu terminal rate. Jadi kalau (suku bunga) di angka 6%, itu sudah di puncak,” kata Ipan.

Menurutnya, tren penurunan suku bunga akan berdampak positif terhadap pasar modal, baik itu saham maupun obligasi. Oleh karenanya, Ipan optimistis, bahwa prospek investasi tahun ini akan cerah.

"Jadi kalau kita lihat ke depannya ini akan cukup positif atau sangat positif karena tren suku bunga yang tinggi itu sudah selesai," ujarnya.



Disinggung indikator lain selain tren penurunan suku bunga, Ipan menyebut bahwa stabilitas ekonomi menjadi indikator lain yang berdampak terhadap investasi. Menurutnya, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di angka 5% menambah optimisme bahwa prospek Investasi di Indonesia akan cerah.

"Itu (stabilitas ekonomi) juga membuat minat investor ke pasar modal , khususnya saham dan obligasi akan lebih tinggi," imbuhnya.

Ipan menilai, Indonesia cukup beruntung karena di tengah gejolak politik, termasuk kondisi geopolitik dunia yang tak stabil dengan adanya konflik Israel dan Palestina, konflik di Timur Tengah, hingga konflik antara China dan Taiwan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif.

"Itu di mata investor merupakan hal yang sangat bagus, sehingga mereka lebih percaya diri untuk menginvestasikan dana mereka ke Indonesia," jelasnya.

Diakui Ipan, selama ini, para investor selalu mencari aman karena potensi risiko cukup tinggi akibat kondisi politik, termasuk geopolitik dunia yang terus bergejolak.

“Tapi kalau saran saya, ketika kondisi yang sudah lumayan stabil, khususnya di dalam negeri, kita harus lebih pede (percaya diri) lagi. Kita masuk ke aset-aset yang mungkin sedikit beresiko, tapi memberikan return yang lebih baik seperti obligasi,” sebutnya.

Menurut Ipan, obligasi cenderung lebih menarik. Pasalnya, di tengah tren penurunan suku bunga, harga obligasi dapat dipastikan mengalami kenaikan. Kondisi tersebut dinilainya sangat positif terhadap keuntungan yang bakal diperoleh.

"Jika memahami kondisi suku bunga turun, maka otomatis pasar atau harga dari obligasi itu akan mengalami kenaikan dan hal itu akan sangat positif kepada return yang diberikan dari aset tersebut," jelasnya.

Disinggung soal kinerja MNC Asset Management dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Ipan menyebut bahwa MNC Asset Management terbukti telah memberikan kinerja positif di tengah ketatnya persaingan industri keuangan.

"Kita bisa lihat beberapa lembaga memberikan reward (kepada MNC Asset Management), khususnya untuk produk yang berbau fixed income. Itu merupakan pencapaian maksimal kita untuk memberikan return yang positif kepada investor," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)