Prancis Sita Vila Mewah Milik Perusahaan Rusia Senilai Rp2 Triliun
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis disebutkan telah menyita vila mewah di Cote d'Azur, lantaran dicurigai properti tersebut dimiliki oleh perusahaan raksasa energi Rusia , Gazprom . Kabar ini dilaporkan oleh surat kabar Le Monde pada awal pekan kemarin, usai mengutip dari jaksa Prancis.
Menurut laporan itu, Villa Maria Irina – sebelumnya dikenal sebagai Villa del Mare – adalah salah satu rumah paling mewah di French Riviera. Diperkirakan nilainya mencapai USD130 juta atau setara Rp2 triliun (Kurs Rp15.446 per USD) dengan beragam fasilitas seperti kolam renang, lapangan tenis, serta helipad.
Properti seluas tiga hektare itu secara resmi dimiliki taipan Rusia-Armenia, Samvel Karapetyan yang membelinya pada 2010. Karapetyan adalah bos Tashir Group, sebuah perusahaan terkemuka di pasar pengembangan real estat komersial di Rusia.
Namun, jaksa Prancis menyakini Karapetyan bertindak atas nama Gazprom dalam membeli tanah itu. Menurut dokumen yang dianalisis oleh Le Monde, pengusaha itu membeli saham Maritime Villa Holding SNC, pemilik properti, dari Gazprom Neft, berkat pinjaman sebesar USD124 juta yang diberikan oleh Gazprombank.
Pinjaman itu diberikan oleh bank Rusia sebagai imbalan atas vila yang dijanjikan sebagai jaminan, klaim outlet tersebut.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa rencana akuisisi berturut-turut untuk vila itu dilakukan atas nama berbagai perusahaan, yang kepemilikan tidak langsungnya akan menjadikan Gazprom sebagai penerima manfaat efektif," kata kantor kejaksaan Paris.
Penyitaan tersebut menjadi tangkapan terbesar pihak berwenang Prancis sejak Barat mulai menggulirkan putaran sanksi terhadap Rusia terkait dengan invasinya ke Ukraina. Properti milik miliarder Rusia, termasuk puluhan superyacht, telah disita di seluruh dunia sebagai bagian dari sanksi Barat.
Menurut laporan itu, Villa Maria Irina – sebelumnya dikenal sebagai Villa del Mare – adalah salah satu rumah paling mewah di French Riviera. Diperkirakan nilainya mencapai USD130 juta atau setara Rp2 triliun (Kurs Rp15.446 per USD) dengan beragam fasilitas seperti kolam renang, lapangan tenis, serta helipad.
Properti seluas tiga hektare itu secara resmi dimiliki taipan Rusia-Armenia, Samvel Karapetyan yang membelinya pada 2010. Karapetyan adalah bos Tashir Group, sebuah perusahaan terkemuka di pasar pengembangan real estat komersial di Rusia.
Namun, jaksa Prancis menyakini Karapetyan bertindak atas nama Gazprom dalam membeli tanah itu. Menurut dokumen yang dianalisis oleh Le Monde, pengusaha itu membeli saham Maritime Villa Holding SNC, pemilik properti, dari Gazprom Neft, berkat pinjaman sebesar USD124 juta yang diberikan oleh Gazprombank.
Pinjaman itu diberikan oleh bank Rusia sebagai imbalan atas vila yang dijanjikan sebagai jaminan, klaim outlet tersebut.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa rencana akuisisi berturut-turut untuk vila itu dilakukan atas nama berbagai perusahaan, yang kepemilikan tidak langsungnya akan menjadikan Gazprom sebagai penerima manfaat efektif," kata kantor kejaksaan Paris.
Penyitaan tersebut menjadi tangkapan terbesar pihak berwenang Prancis sejak Barat mulai menggulirkan putaran sanksi terhadap Rusia terkait dengan invasinya ke Ukraina. Properti milik miliarder Rusia, termasuk puluhan superyacht, telah disita di seluruh dunia sebagai bagian dari sanksi Barat.
(akr)