Agen BRLlink Jawara Mujimin Punya Banyak Nasabah Loyal, Ini Kunci Suksesnya
loading...
A
A
A
Dengan nasabah ratusan dan sebagain besar nasabah loyal, Mujimin mengaku tak susah untuk mendulang cuan. Dalam sebulan dirinya bisa mengantongi fee atau pemasukan sebagai agen BRILink antara Rp3-4 juta. Jumlah itu di luar pemasukannya dari cash. Total sebulan pria yang telah dikarunia 3 anak ini bisa mendapat pemasukan sekitar Rp7 juta.
“Pengeluaran saya sebulan gak sampai segitu (Rp7 juta). Jadi masih sisa banyak untuk kebutuhan hidup saya,” tukas pria murah senyum ini. Bahkan kini Mujimin telah berstatus sebagai Jawara sebagai agen BRILink.
Atas pencapainnya itu, kini Mujimin berhak menyandang predikat agen Jawara BRILink karena secara kinerja sudah mencatatkan jumlah transaksi berkisar antara 1.500-2.000 setiap bulan.
Untuk diketahui agen BRILink mengenal tiga predikat. Pertama predikat Pemula (awal), kedua Jawara (menengah) dan ketiga status Juragan (tertinggi). Bahkan tanpa bermaksud menyombongan diri, menurut Mujimin penghasilannya sebagai agen BRILink saat ini sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa perlu dirinya mencari sampingan usaha lain.
“Saya merasa menjadi agen BRILink itu sangat menguntungan. Jika semuanya bisa berjalan seperti saat ini, penghasilan dari agen sebenarnya sudah bisa menopang ekonomi keluarga saya hingga 50%,” tambahnya.
Keberhasilan Mujimin sebagai agen BRILink saat ini memang memiliki jejak panjang. Sebelum menjadi agen BRILink, Mujimin mengaku sudah merintis usaha bakpau dan kue kecil-kecilan dengan sang istri. Namun sejak dirinya bercerai, usaha itu sempat berhenti. Hingga akhirnya dia melanjutkan lagi sembari dirinya menerima tawaran sebagai agen BRILink di tahun 2018.
Seiring berjalannya waktu, Mujimin tetap menjalankan usaha kuenya bersamaan dengan pekerjaan sebagai agen BRILink. Caranya dengan membagi waktu di mana setiap pagi dia menggelar dagangan kue di depan tokonya. Menjelang siang setelah dagangan kuenya habis, dia baru fokus total melayani nasabah BRILink.
Bagi Mujimin pekerjaan sebagai agen BRILink ternyata bukan pekerjaan yang rumit seperti awal dibayangkannya. Termasuk dalam hal ketika awal mengoperasikan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang lazim digunakan agen BRIlink. Seperti diketahui, transaksi agen BRILink lazim dilakukan melalui mesin EDC.
“Awalnya sempat diajarin, tetapi untuk selanjutkan saya belajar sendiri. Saya cari di internet bagaimana mengoperasikan fitur-fiturnya, bagaimana cara transfer uang dan lainya googling aja,” ujarnya.
Mujimin mengaku tidak punya kiat khusus untuk menambah nasabah BRILinknya. Padahal di sekitar lokasi tokonya, ada sejumlah agen BRILink seperti dirinya. Namun hal itu tak membuat dirinya kehilangan nasabah.
“Pengeluaran saya sebulan gak sampai segitu (Rp7 juta). Jadi masih sisa banyak untuk kebutuhan hidup saya,” tukas pria murah senyum ini. Bahkan kini Mujimin telah berstatus sebagai Jawara sebagai agen BRILink.
Atas pencapainnya itu, kini Mujimin berhak menyandang predikat agen Jawara BRILink karena secara kinerja sudah mencatatkan jumlah transaksi berkisar antara 1.500-2.000 setiap bulan.
Untuk diketahui agen BRILink mengenal tiga predikat. Pertama predikat Pemula (awal), kedua Jawara (menengah) dan ketiga status Juragan (tertinggi). Bahkan tanpa bermaksud menyombongan diri, menurut Mujimin penghasilannya sebagai agen BRILink saat ini sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa perlu dirinya mencari sampingan usaha lain.
“Saya merasa menjadi agen BRILink itu sangat menguntungan. Jika semuanya bisa berjalan seperti saat ini, penghasilan dari agen sebenarnya sudah bisa menopang ekonomi keluarga saya hingga 50%,” tambahnya.
Keberhasilan Mujimin sebagai agen BRILink saat ini memang memiliki jejak panjang. Sebelum menjadi agen BRILink, Mujimin mengaku sudah merintis usaha bakpau dan kue kecil-kecilan dengan sang istri. Namun sejak dirinya bercerai, usaha itu sempat berhenti. Hingga akhirnya dia melanjutkan lagi sembari dirinya menerima tawaran sebagai agen BRILink di tahun 2018.
Seiring berjalannya waktu, Mujimin tetap menjalankan usaha kuenya bersamaan dengan pekerjaan sebagai agen BRILink. Caranya dengan membagi waktu di mana setiap pagi dia menggelar dagangan kue di depan tokonya. Menjelang siang setelah dagangan kuenya habis, dia baru fokus total melayani nasabah BRILink.
Bagi Mujimin pekerjaan sebagai agen BRILink ternyata bukan pekerjaan yang rumit seperti awal dibayangkannya. Termasuk dalam hal ketika awal mengoperasikan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang lazim digunakan agen BRIlink. Seperti diketahui, transaksi agen BRILink lazim dilakukan melalui mesin EDC.
“Awalnya sempat diajarin, tetapi untuk selanjutkan saya belajar sendiri. Saya cari di internet bagaimana mengoperasikan fitur-fiturnya, bagaimana cara transfer uang dan lainya googling aja,” ujarnya.
Mujimin mengaku tidak punya kiat khusus untuk menambah nasabah BRILinknya. Padahal di sekitar lokasi tokonya, ada sejumlah agen BRILink seperti dirinya. Namun hal itu tak membuat dirinya kehilangan nasabah.