Salurkan Bahan Bakar Bersubsidi Sesuai Kuota, Pertamina Andalkan Digitalisasi
loading...
![Salurkan Bahan Bakar...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/03/16/34/1341301/salurkan-bahan-bakar-bersubsidi-sesuai-kuota-pertamina-andalkan-digitalisasi-nte.webp)
Agar penyaluran sesuai kuota, Pertamina Patra Niaga menjalankan Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan Subsidi Tepat LPG 3 Kg. FOTO/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Subholding Commercial and Trading menyatakan kesiapannya melakukan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG bersubsidi di tahun 2024 sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah. PPN menerapkan program digitalisasi untuk memastikan penyaluran sesuai kuota.
Diketahui, besaran kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan berdasarkan SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 untuk penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT) didasarkan pada Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023.
"Dalam memastikan penyaluran subsidi energi, khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 kg," ungkap Direktur Utama PPN Riva Siahaan dalam siaran pers, Sabtu (16/3/2024).
Dia mengatakan, Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi solar sudah tercatat secara digital. Sebesar 92% merupakan penyaluran ke kendaraan dan 8% sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Untuk LPG 3 kg, lanjut dia, sejak Januari lalu juga sudah diterapkan kewajiban bagi masyarakat untuk menunjukkan KTP yang kemudian NIK-nya akan di cek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi. Sebanyak 248.000 lebih Pangkalan di 411 Kota dan Kabupaten yang sudah dikonversi kini siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3 kg. Sebanyak 85% dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15% sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran. "Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya," terangnya.
Selain Subsidi Tepat, Riva mengatakan Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Didukung dengan digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal serta digitalisasi SPBU, Riva mengatakan saat ini proses distribusi hingga stok di SPBU dan Pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.
"Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat, termasuk ke wilayah pelosok," tandasnya.
Diketahui, besaran kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan berdasarkan SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 untuk penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT) didasarkan pada Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023.
"Dalam memastikan penyaluran subsidi energi, khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 kg," ungkap Direktur Utama PPN Riva Siahaan dalam siaran pers, Sabtu (16/3/2024).
Dia mengatakan, Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi solar sudah tercatat secara digital. Sebesar 92% merupakan penyaluran ke kendaraan dan 8% sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Untuk LPG 3 kg, lanjut dia, sejak Januari lalu juga sudah diterapkan kewajiban bagi masyarakat untuk menunjukkan KTP yang kemudian NIK-nya akan di cek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi. Sebanyak 248.000 lebih Pangkalan di 411 Kota dan Kabupaten yang sudah dikonversi kini siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3 kg. Sebanyak 85% dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15% sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran. "Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya," terangnya.
Selain Subsidi Tepat, Riva mengatakan Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Didukung dengan digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal serta digitalisasi SPBU, Riva mengatakan saat ini proses distribusi hingga stok di SPBU dan Pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.
"Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat, termasuk ke wilayah pelosok," tandasnya.
(fjo)