Jangan Taruh Aset di Satu Keranjang, Menabung Valas Jadi Opsi Menarik

Minggu, 16 Agustus 2020 - 07:07 WIB
loading...
Jangan Taruh Aset di Satu Keranjang, Menabung Valas Jadi Opsi Menarik
Mengelola keuangan secara efektif seyogyanya menjadi strategi jitu, salah satunya adalah tidak menaruh aset hanya dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi bisa dilakukan salah satunya menyimpan dana di rekening valuta asing (valas). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Saat ini, dunia telah memasuki era adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Akan tetapi tantangan ekonomi kerap menghantui banyak negara, termasuk Indonesia. Mengelola keuangan secara efektif seyogyanya menjadi strategi jitu dalam mencapai kestabilan ekonomi di segala situasi.

Salah satu strategi yang penting untuk diterapkan adalah tidak menaruh aset hanya dalam satu keranjang, melainkan membaginya ke berbagai tempat. Diversifikasi investasi bisa dilakukan dengan mengalokasikan sejumlah dana ke instrumen berbeda dan mata uang berbeda, salah satunya menyimpan dana di rekening valuta asing (valas).

(Baca Juga: 5 Cara Agar Tidak Jatuh Miskin di Tengah Pandemi )

Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang tersedia dengan keleluasaan untuk tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Berdasarkan analisa tim DBS dan data dari Bloomberg Finance saat pasar keuangan global mengalami guncangan pada kuartal pertama di tahun 2020 akibat wabah Covid-19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kita terkoreksi lebih dari 30% di bulan Maret lalu akibat kepanikan investor terhadap penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia.

Alhasil, sebagian besar harga saham di Bursa Efek Indonesia tumbang. Namun dolar Amerika Serikat (USD) justru menguat lebih dari 15% dibanding rupiah dalam periode yang sama. Bagi masyarakat yang saat itu memiliki simpanan dalam dolar AS, tentu sangat diuntungkan.

Oleh sebab itu, menabung valas atau menyimpan dana dalam mata uang berdenominasi asing ke dalam sebuah rekening menjadi opsi yang menarik. Kendati demikian, perlu diingat bahwa pembelian valas lantas tidak dapat dilakukan dengan gegabah.

(Baca Juga: Bisa Beramal dan Tetap Cuan, Ini 6 Alasan Pilih Investasi ORI017 )

Risiko dapat diminimalisir dengan menabung valas melalui bank atau lembaga keuangan resmi yang aman dan terpercaya. Memahami kebutuhan ini, digibank by DBS baru-baru ini meluncurkan fitur terbarunya bernama ‘Rekening Valas’, yang memungkinkan nasabah untuk mengelola tabungan valas dengan 10 mata uang berbeda melalui aplikasi dalam genggaman.

Memiliki nilai tukar yang kompetitif, Rekening Valas tersedia dalam berbagai mata uang termasuk USD, SGD, AUD, NZD, EUR, GBP, JPY, HKD, CAD, dan CHF. Selain dapat diakses kapan saja dan di mana saja selama 24 jam, nasabah juga tidak perlu membayar biaya administrasi rekening, bahkan biaya konversi.

“Menyadari betapa pentingnya kestabilan situasi finansial dalam segala situasi, kami melihat hal tersebut dapat diraih melalui democratizing finance atau demokratisasi keuangan, di mana masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan mudah dan cepat," ujar Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto di Jakarta.

(Baca Juga: New Normal Akan Mengubah Perilaku Industri Keuangan di Indonesia )

Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia melalui digibank by DBS senantiasa berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi nasabah melalui fitur dan layanan perbankan digital kami yang lengkap dan praktis.

Saat ini, fitur Rekening Valas dapat diakses oleh masyarakat Indonesia yang telah memiliki rekening digibank by DBS. Pembukaan rekening pun sangat mudah dengan metode branchless, paperless, signatureless yang tentunya mengedepankan digitalisasi.

Hanya melalui aplikasi digibank by DBS dan membuat janji temu via aplikasi untuk melakukan verifikasi data, kini masyarakat dapat membuka rekening digibank by DBS dan menikmati pelayanan perbankan digital yang lengkap, mulai dari transaksi perbankan sehari-hari hingga investasi.

Di masa pandemi seperti ini, sebaiknya berinvestasi tidak hanya mengukur return tetapi juga risiko. Sebagai investor, kita juga harus mengetahui risiko yang melekat pada sebuah instrumen investasi.

"Kita juga harus dapat mempertimbangkan faktor likuiditasnya. Salah satu yang memenuhi ketiga kriteria tersebut adalah tabungan valas di mana tingkat likuiditas yang tinggi dapat menjadikan dana tersebut sebagai salah satu bentuk penempatan dana darurat," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.5877 seconds (0.1#10.140)