Berkah Mudik, Porter Stasiun Gambir Bisa Kantongi Rp400 Ribu Sehari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Momen mudik Lebaran 2024 membawa berkah bagi para porter di Stasiun Gambir, Jakarta.Para pemudik yang rata-rata membawa barang bawaan berlebih menjadi ladang rezeki tahunan buat mereka.
Ketua Porter Stasiun Gambir Ruswanto mengaku, melonjaknya pengguna jasa kereta api (KA) pada periode mudik tahun ini memberi tambahan pendapatan bagi dia dan rekan-rekannya.Pria yang telah bekerja sebagai porter selama 20 tahun itu mengaku, dalam sehari bisa meraup Rp300-400 ribu.
"Kita kan kerjanya sehari kerja besok enggak, ya mungkin kalau Lebaran gini bisa Rp300 ribu sampai Rp400 ribu sehari, tapi itu pendapatan kotor," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (9/4/2024).
Ruswanto mengaku, para porter tidak mematok tarif kepada para pemudik."(Bayarnya) seikhlasnya, karena (biaya jasa) tidak menentu. Namanya oarang kan beda-beda, ada yang kasih Rp15.000, Rp20.000 bahkan ada juga yang Rp10.000," tuturnya.
Terlepas dari itu, menurut Ruswanto di momen mudik seperti saat ini, permintaan jasa angkut barang oleh para penumpang memang melonjak tinggi. Sementara, jumlah porter berkurang karena sebagian juga tengah mudik. Tak jarang karenanya para porter terpaksa menolak para pemudik yang hendak menggunakan jasanya.
"Kalau Lebaran ini sampai nolak-nolak mba, karena banyak peminat yang pakai porter, (tapi) porternya berkurang (pada mudik)," jelasnya.
Lihat Juga: Kereta Keberangkatan Stasiun Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara Imbas Demo UU Pilkada
Ketua Porter Stasiun Gambir Ruswanto mengaku, melonjaknya pengguna jasa kereta api (KA) pada periode mudik tahun ini memberi tambahan pendapatan bagi dia dan rekan-rekannya.Pria yang telah bekerja sebagai porter selama 20 tahun itu mengaku, dalam sehari bisa meraup Rp300-400 ribu.
"Kita kan kerjanya sehari kerja besok enggak, ya mungkin kalau Lebaran gini bisa Rp300 ribu sampai Rp400 ribu sehari, tapi itu pendapatan kotor," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (9/4/2024).
Ruswanto mengaku, para porter tidak mematok tarif kepada para pemudik."(Bayarnya) seikhlasnya, karena (biaya jasa) tidak menentu. Namanya oarang kan beda-beda, ada yang kasih Rp15.000, Rp20.000 bahkan ada juga yang Rp10.000," tuturnya.
Terlepas dari itu, menurut Ruswanto di momen mudik seperti saat ini, permintaan jasa angkut barang oleh para penumpang memang melonjak tinggi. Sementara, jumlah porter berkurang karena sebagian juga tengah mudik. Tak jarang karenanya para porter terpaksa menolak para pemudik yang hendak menggunakan jasanya.
"Kalau Lebaran ini sampai nolak-nolak mba, karena banyak peminat yang pakai porter, (tapi) porternya berkurang (pada mudik)," jelasnya.
Lihat Juga: Kereta Keberangkatan Stasiun Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara Imbas Demo UU Pilkada
(fjo)