4 Alasan Penting Perempuan Harus Bisa Mengatur Keuangan
loading...
A
A
A
Dia mengatakan semakin banyak perempuan yang terlibat dalam dunia investasi, semakin besar pula potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam komunitas dan ekonomi secara luas. Lebih lanjut, perempuan memegang kendali penting dalam pengelolaan keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga.
Setidaknya terdapat 4 alasan mendasar mengapa pengelolaan keuangan yang baik harus dipahami dan dijalankan oleh perempuan. Pertama, membangun Kemandirian keuangan bisa menjadikan perempuan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
Kedua, mendukung Stabilitas dan Kesejahteraan Keluarga. Karena perempuan perlu mengatur keuangan untuk dirinya dan keluarga maka keterampilan pengelolaan keuangan yang baik diharapkan dapat mendukung stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Termasuk memastikan agar tujuan-tujuan keuangan keluarga dapat tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan, biaya pensiun, umroh/naik haji, dan lain sebagainya. Ketiga, mengatasi Kesenjangan Gender. Perlu diketahui, berdasarkan data OJK pada tahun 2022, untuk pertama kalinya indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen.
Menurut Ria, indeks literasi finansial perempuan yang tinggi dibandingkan pria tentu perlu diapresiasi, namun juga harus ditingkatkan. Hal ini mengingat berdasarkan data KSEI per Maret 2024, Investor pasar modal Indonesia lebih didominasi laki-laki dengan proporsi 62,2 persen, sementara, perempuan ada di angka 37,8 persen.
Keempat, pengelolaan keuangan yang baik bisa menciptakan keseimbangan hidup dan karir. "Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih efisien, memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang penting dalam kehidupan, termasuk mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier," jelas Ria.
Setidaknya terdapat 4 alasan mendasar mengapa pengelolaan keuangan yang baik harus dipahami dan dijalankan oleh perempuan. Pertama, membangun Kemandirian keuangan bisa menjadikan perempuan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi dalam kehidupannya.
Kedua, mendukung Stabilitas dan Kesejahteraan Keluarga. Karena perempuan perlu mengatur keuangan untuk dirinya dan keluarga maka keterampilan pengelolaan keuangan yang baik diharapkan dapat mendukung stabilitas dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Termasuk memastikan agar tujuan-tujuan keuangan keluarga dapat tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan, biaya pensiun, umroh/naik haji, dan lain sebagainya. Ketiga, mengatasi Kesenjangan Gender. Perlu diketahui, berdasarkan data OJK pada tahun 2022, untuk pertama kalinya indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen.
Menurut Ria, indeks literasi finansial perempuan yang tinggi dibandingkan pria tentu perlu diapresiasi, namun juga harus ditingkatkan. Hal ini mengingat berdasarkan data KSEI per Maret 2024, Investor pasar modal Indonesia lebih didominasi laki-laki dengan proporsi 62,2 persen, sementara, perempuan ada di angka 37,8 persen.
Keempat, pengelolaan keuangan yang baik bisa menciptakan keseimbangan hidup dan karir. "Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih efisien, memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang penting dalam kehidupan, termasuk mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier," jelas Ria.
(nng)