Pemulihan Ekonomi-Kesehatan Perlu Keterlibatan Semua Pihak

Rabu, 19 Agustus 2020 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Dalam upaya memutar kembali roda perekonomian, pemerintah juga terus mendorong berbagai program dengan melibatkan sejumlah pihak. Tujuannya agar aktivitas ekonomi kembali bergairah.

“Kita upayakan penyerapan dana PEN ini bisa cepat terserap. Salah satu yang sedang dijalankan adalah bantuan melalui program keluarga harapan. Sampai saat ini dari Rp34 triliun, sudah Rp27 triliun untuk 10 juta keluarga,” kata Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin pada kesempatan yang sama. (Baca juga: Bangun Jalan Tol terpanjang di Indonesia, Hutama Karya Pakai Produk Lokal)

Dia menambahkan, pihaknya juga sudah mendapat data yang valid terkait pemberian bantuan untuk para pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta. Menurutnya, ada sekitar 15,7 juta pekerja yang bakal menerima uang Rp600.000 selama empat bulan, dengan skema pemberian per dua bulan hingga akhir tahun.

“Sudah diidentifikasi 15,7 juta tenaga kerja formal yang terdaftar di perusahaan, bayar iuran, bisa juga outsourch atau honorer agar bisa teridentifikasi,” ujarnya. Berbagai bantuan tunai tersebut diluncurkan dengan harapan bisa mendongkrak daya beli yang sempat anjlok akibat pandemi Covid-19.

Harus Tetap Disiplin

Sementara itu, meski telah lima bulan pandemi Covid-19, pemerintah terus menggaungkan disiplin protokol kesehatan mengingat kasus positif dan korban masih tinggi. Pemulihan kesehatan diutamakan seiring dengan kebangkitan ekonomi nasional.

Menurut Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo, perilaku disiplin dalam penerapan protokol kesehatan menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pasalnya, hingga kini vaksin untuk penyembuhan virus tersebut belum ditemukan. (Lihat videonya: Waspada! Kini beredar Emas Palsu yang Dicampur Perak)

Doni menambahkan, perilaku disiplin dan menerapkan protokol kesehatan merupakan kekuatan utama yang dimiliki masyarakat Indonesia karena sampai saat ini Covid-19 belum ada obatnya. "Vaksin pun baru bisa efektif beberapa bulan ke depan," katanya.

Dia menjelaskan, perubahan perilaku yang diminta untuk diterapkan masyarakat tadi juga merujuk pada kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen bangsa. "Ada 63% keberhasilan kita dalam menangani Covid-19 adalah di bidang sosialisasi," ujar Doni.

Adapun terkait ketersediaan fasilitas kesehatan, hal itu akan terus ditingkatkan dan dipastikan rumah sakit harus dalam keadaan siap untuk menangani pasien. Dia juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan kesiapan sumber daya dan tenaga medisnya. (Rina Anggraeni/Suparjo Ramlan)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4160 seconds (0.1#10.140)