Gencar Dedolarisasi, Negara Baru Ini Kepincut BRICS Tendang Dolar AS

Jum'at, 24 Mei 2024 - 13:18 WIB
loading...
Gencar Dedolarisasi,...
BRICS sepakat meninggalkan dolar AS dengan Maldives untuk transaksi pembayaran impor. FOTO/iStock
A A A
JAKARTA - Negara-negara BRICS India dan China sepakat meninggalkan dolar AS dengan Maldives untuk transaksi pembayaran impor. Maladewa menyatakan bahwa India dan China telah setuju 50% transaksi pembayaran impor menggunakan mata uang lokal. Tagihan impor baru Maladewa kepada China dan India mencapai USD1,5 miliar atau setara Rp24 triliun. Adapun kesepakatan tersebut India dan China membayar 50% dalam mata uang lokal.

Baca Juga: Putin Balas Dendam, Izinkan Moskow Rampas Properti AS di Rusia

Dengan demikian, transaksi lintas batas senilai USD750 juta atau setara Rp12 triliun akan dibayarkan oleh kedua anggota BRICS dalam mata uang lokal dan mengesampingkan dolar AS. Maladewa mengimpor barang senilai USD720 miliar dari China dan juga mengimpor USD780 miliar setiap tahun dari India. Separuh dari seluruh transaksi tersebut akan segera diselesaikan dalam yuan China yang mengakhiri ketergantungan pada dolar AS.

Menteri Pembangunan Ekonomi Maladewa, Mohamed Saeed, mengkonfirmasi bahwa yuan China akan digunakan untuk perdagangan impor. Langkah tersebut sejalan dengan agenda dedolarisasi BRICS untuk mendorong dolar AS di bawah mata uang lokal untuk transaksi.

"Jika kita dapat mengatur hingga USD300 juta dari setiap negara BRICS, itu berarti USD700 juta. Ini berarti kita bisa menghilangkan ketergantungan pada dolar AS sebesar itu di masa depan. Hal ini akan mengurangi permintaan dolar dan permintaan dolar di masa depan akan terus turun," kata dia dilansir dari Watcher Guru, Jumat (24/5/2024).

"Maladewa mengimpor antara USD600-700 juta dalam bentuk komoditas dari kedua negara anggota BRICS India dan China setiap tahunnya. Oleh karena itu, kami mengimpor sekitar USD1,4 miliar hingga USD1,5 miliar dalam bentuk komoditas setiap tahunnya, dari kedua pasar tersebut."



Maldives juga mengkonfirmasi bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan kedua anggota BRICS untuk menggunakan Rufiyaa Maladewa untuk penyelesaian perdagangan. Namun, pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan membutuhkan lebih banyak putaran diskusi diplomatik untuk melangkah maju. Dedolarisasi terus mendapatkan momentum dan dolar AS terancam oleh BRICS, sementara mata uang lokal berkembang pesat.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Keuntungan Aset Beku...
Keuntungan Aset Beku Rusia Rp16,4 T Mengalir ke Ukraina, Moskow Sentil Inggris
Prancis Bakal Manfaatkan...
Prancis Bakal Manfaatkan Aset Beku Rusia Senilai Rp3,4 Triliun Tahun Ini
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
Banyak Negara Siap Gabung...
Banyak Negara Siap Gabung BRICS, Menlu India: Aliansi Ini Tidak Seperti NATO
Trump Ancam Rusia: Hentikan...
Trump Ancam Rusia: Hentikan Perang atau Digempur Tarif Berskala Besar
Pencabutan Sanksi Barat...
Pencabutan Sanksi Barat Jadi Syarat Bikin Hubungan AS-Rusia Harmonis
BRICS Terpecah Soal...
BRICS Terpecah Soal Dedolarisasi, India Bongkar Fakta Mengejutkan
Rekomendasi
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Jumat 14 Maret 2025/14 Ramadan 1446 H
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
Hasil Lengkap Liga Europa:...
Hasil Lengkap Liga Europa: MU Lolos ke Perempat Final, AS Roma Tersingkir
Berita Terkini
Berkah Ramadan untuk...
Berkah Ramadan untuk Nasabah PNM Mekaar, Akses Pasar Lebih Luas lewat Cici Rosa
7 jam yang lalu
Naik 14%, BSI Siapkan...
Naik 14%, BSI Siapkan Uang Tunai Rp42,88 Triliun Menjelang Idulfitri 1446 H
7 jam yang lalu
Memperluas Edukasi dan...
Memperluas Edukasi dan Literasi Aset Kripto lewat Program Pintu Goes to Office
7 jam yang lalu
Masyarakat Bisa Tuntut...
Masyarakat Bisa Tuntut Ganti Rugi soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Begini Caranya
7 jam yang lalu
Tetap Solid, BRI Life...
Tetap Solid, BRI Life Catatkan APE Rp3,07 Triliun di 2024
8 jam yang lalu
Waketum Kadin James...
Waketum Kadin James Riady: Tak Ada Negara yang Lebih Baik dari Indonesia
8 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved