Cegah Mudik saat Pandemi, Luhut Naikkan Tarif Transportasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus bertekad menekan penyebaran virus corona atau Covid-19, salah satunya dengan kebijakan Tidak Mudik. Meski demikian, larangan tidak mudik di saat pandemi Covid-19 masih diacuhkan oleh beberapa masyarakat. Pasalnya, mudik merupakan tradisi tahunan di Indonesia menjelang Lebaran.
Untuk menekan jumlah pemudik dan membatasi penumpang mudik Lebaran di masa pandemi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menaikkan tarif transportasi.
"Ya kita enggak mau orang mudik, karena apa? Karena kita ingin semua tetap tinggal di tempat, physical distancing," ujar Luhut dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Menurut Luhut, jika penyebaran virus corona semakin meningkat, bukan tidak mungkin jika pemerintah akan mengeluarkan larangan tidak mudik. Namun itu semua tergantung dari penilaian atas penyebaran virus corona.
"Mungkin saja (tidak ada mudik) tergantung bagaimana nanti penilaian kita dari keadaan ini. Kalau saja peningkatan (pasien corona) ini makin banyak atau belum turun atau turunnya belum signifikan, ya bisa saja kita bilang, oke tutup saja jangan ada (mudik) dulu," ujarnya.
Hal ini, lanjut Luhut, karena pemerintah tidak ingin kawasan lain menjadi epicentrum penyebaran Covid-19. Dimana saat ini hanya DKI Jakarta yang menjadi epicentrumnya.
"Kita enggak mau Jakarta sudah jadi epicentrum pindah ke bagian Jawa lainnya atau ke mana," tandasnya.
Untuk menekan jumlah pemudik dan membatasi penumpang mudik Lebaran di masa pandemi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menaikkan tarif transportasi.
"Ya kita enggak mau orang mudik, karena apa? Karena kita ingin semua tetap tinggal di tempat, physical distancing," ujar Luhut dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Menurut Luhut, jika penyebaran virus corona semakin meningkat, bukan tidak mungkin jika pemerintah akan mengeluarkan larangan tidak mudik. Namun itu semua tergantung dari penilaian atas penyebaran virus corona.
"Mungkin saja (tidak ada mudik) tergantung bagaimana nanti penilaian kita dari keadaan ini. Kalau saja peningkatan (pasien corona) ini makin banyak atau belum turun atau turunnya belum signifikan, ya bisa saja kita bilang, oke tutup saja jangan ada (mudik) dulu," ujarnya.
Hal ini, lanjut Luhut, karena pemerintah tidak ingin kawasan lain menjadi epicentrum penyebaran Covid-19. Dimana saat ini hanya DKI Jakarta yang menjadi epicentrumnya.
"Kita enggak mau Jakarta sudah jadi epicentrum pindah ke bagian Jawa lainnya atau ke mana," tandasnya.
(bon)