4 Direktur Bank Dunia dari Indonesia, Ini Profil Lengkapnya
loading...
A
A
A
Karir Wempi di Kemenleu dimulai pada tahun 1995 dan sudah menduduki berbagai posisi strategis. Sebut saja seperti Direktorat Jenderal Bea Cukai sebagai Head of Customs Patro Office (2011), Wakil Kepala Staf Kementerian Keuangan (2012), Chief Change Management Officer dari Central Transformation Office (2014), Head of the Business Process Division, Organization and Business Process Bureau (2017), Direktur Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Menteri Keuangan (2017), hingga Staf Ahli Kementerian Keuangan (2021).
Selain bergulat di Kementerian Keuangan Indonesia, Wempi Saputra juga berperan menjadi Deputi Keuangan G20 Indonesia (2021-sekarang), Ex Officio Governor of International Fund for Agricultural Development (IFAD), Ex Officio Director for Constituency 11 of Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), hingga Kepala Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) (2021-sekarang).
4. Parjiono
Dikutip dari worldbank-org, Parjiono merupakan salah satu orang dari Indonesia yang pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Juli 2019. Sebelum menjadi seorang Direktur eksekutif, Parjiono merupakan seorang penasihat dari direktur eksekutif sejak Maret sampai dengan Juni 2019.
Lahir di Bantul, Yogjakarta, pada tanggal 23 Februari 1971. Parjiono kengawali karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan pada tahun 1996 di Biro Perencanaan dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Kerja Sama ASEAN dan Pemantauan Internasional pada tahun 2010, sebelum menjabat sebagai Kepala Bidang ASEAN pada tahun 2011 hingga 2013.
Selanjutnya pada tahun 2013, ia dipromosikan sebagai Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal. Ia pun dipercaya menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal pada 2015-2017 dan Kepala Pusat Pembiayaan Iklim dan Kebijakan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal pada 2017-2019.
Pada Maret-Juni tahun 2019, ia menjabat di Grup Bank Dunia sebagai Penasihat Direktur Eksekutif, sebelum akhirnya pada Juli 2019, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Alternatif pada Kantor Direktur Eksekutif Kelompok Bank Dunia Asia Tenggara yang mewakili Brunei Darussalam, Fiji, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Thailand, Tonga, dan Vietnam.
Pada 17 Maret 2023, Ia dipercaya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional. Atas pengabdiannya hingga saat ini, Presiden Republik Indonesia menganugerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya XX tahun.
(akr)