Mengenal Wanita Terkaya Rusia, Miliarder Teknologi Berharta Rp132,1 Triliun

Jum'at, 28 Juni 2024 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Moskow memperkenalkan undang-undang yang mengizinkan produk untuk diimpor ke Rusia tanpa persetujuan pemegang merek dagang, memungkinkan Wildberries dan Ozon untuk menjual hampir semua produk yang mereka bisa sebelum perang.

"Saya sering tidak tahu apakah sebuah merek telah meninggalkan Rusia atau tidak," kata Elena (35 tahun), seorang desainer interior yang berbasis di wilayah Moskow yang meminta agar nama belakangnya tidak digunakan untuk melindungi identitasnya.

"Jika saya butuh sesuatu, saya cukup mencarinya di Wildberries dan membelinya."

Ia masih dapat menemukan item Ikea di Wildberries, meskipun perusahaan tersebut sudah pergi dari Rusia dan menutup pabriknya pada tahun 2022. Bahkan ungkap Elena, neneknya yang berusia 79 tahun masih menggunakan layanan ini (Wildberries).

Perang Rusia-Ukraina juga berkontribusi membantu meningkatkan belanja konsumen. Pengeluaran anggaran tahunan pemerintah Rusia, termasuk militer dan sosial, naik sepertiga tahun lalu dibandingkan dengan 2021.

Sementara mobilisasi, pelarian banyak orang Rusia ke luar negeri dan penurunan pekerja asing telah menciptakan kekurangan tenaga kerja besar-besaran. Kondisi ini memacu pertumbuhan upah pada kecepatan yang terakhir terlihat sebelum krisis keuangan 2008.

Ekonom di T-Investments, Sofya Donets mengutarakan, ada peningkatan kapasitas konsumen untuk berbelanja. "Ini membawa seluruh kelompok orang ke dalam kategori kekayaan dan konsumsi yang lebih tinggi," ungkap Sofya.

Belanja online terus memperluas ekspansi era Covid, tumbuh 45% tahun lalu menjadi 8,3 triliun rubel, menurut penelitian INFOLine. Menguasai lebih dari setengah pasar, Wildberries dan Ozon telah menjadi pemenangnya.

"Wildberries adalah salah satu pelopor e-commerce Rusia," kata Marat Ibragimov, seorang analis di Gazprombank, menambahkan bahwa kekuatannya adalah dalam menawarkan persyaratan yang baik untuk pemasok dan menawarkan beragam macam produk dengan harga murah bagi pelanggan.

Bakalchuk memulai perusahaan pada tahun 2004 sebagai tempat bagi orang-orang dengan anggaran terbatas dengan sedikit waktu untuk berbelanja. Dia memesan pakaian dalam jumlah besar dari katalog pesanan pos Jerman, memindai gambar-gambar itu, dan mempostingnya di situs webnya. Dia mengirimkan produk sendiri daripada menggunakan layanan pos, yang tidak dapat diandalkan.

Sanksi Barat

Tidak seperti miliarder lain yang mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaannya saat kacaunya privatisasi di awal 2000-an di bawah Putin, Bakalchuk tidak pernah mengadakan pertemuan empat mata dengan presiden Rusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)