5 Negara yang Sudah Menerapkan Dedolarisasi, Ada Indonesia?

Jum'at, 05 Juli 2024 - 13:32 WIB
loading...
5 Negara yang Sudah...
Daftar negara yang mencari alternatif lain selain dolar AS untuk membiayai perdagangan dan investasi lintas negara. FOTO/Contribune
A A A
JAKARTA - BRICS sedang berupaya untuk menciptakan mata uang cadangan baru yang didukung oleh sekumpulan mata uang masing-masing. Mata uang BRICS yang potensial akan memungkinkan negara-negara ini untuk menegaskan kemandirian ekonomi mereka sambil bersaing dengan sistem keuangan internasional.

Sistem yang ada saat ini didominasi oleh dolar AS, yang menyumbang sekitar 90% dari seluruh perdagangan mata uang. Hingga saat ini, hampir 100 persen perdagangan minyak dilakukan dalam dolar AS. Namun, pada 2023 seperlima dari perdagangan minyak dilaporkan dilakukan dengan menggunakan mata uang non-dolar AS.



Inti dari situasi yang sedang berlangsung tersebut adalah perang dagang AS dengan China, serta sanksi AS terhadap China dan Rusia. Apabila negara-negara BRICS membentuk mata uang cadangan baru, hal ini kemungkinan akan berdampak signifikan pada dolar AS, yang berpotensi menyebabkan penurunan permintaan atau yang dikenal dengan istilah dedolarisasi.

Baca Juga: BRICS Mulai Retak, India Tolak Yuan China Gantikan Dolar AS

Pada gilirannya, hal ini akan berimplikasi pada Amerika Serikat dan ekonomi global. Negara-negara BRICS memiliki banyak alasan mengapa mereka meninggalkan dolar AS. Menyitir Investing News Network, mereka ingin melayani kepentingan ekonomi sendiri dengan lebih baik sambil mengurangi ketergantungan global terhadap dolar AS. Berikut negara-negara yang mencari alternatif lain selain dolar AS untuk membiayai perdagangan dan investasi lintas negara:

1. China

China yang sejak lama menjadi pemegang teresar surat berharga AS terus mengurangi kepemilikan. Selain mengurangi kepemilikan dolar dalam cadangan devisa, China mulai gencar meningkatkan perdagangan dengan negara lain menggunakan mata uang lokal.

2. Brasil

Brasil juga terus menyerukan pengurangan ketergantungan pada dolar AS untuk perdagangan global.

3. Rusia

Yuan Cina telah menggantikan dolar AS sebagai mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Rusia setelah serangkaian sanksi Barat terhadap Moskow. Yuan telah melampaui dolar dalam volume perdagangan sejak Februari 2023. Sebelum invasi, volume perdagangan yuan di Rusia sangat kecil.

4. India

India mulai menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi. Kerja sama telah dilakukan dengan Malaysia dan akan segera dilakukan dengan Indonesia.

5. Indonesia

Indonesia telah menerapkan kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi dengan sejumlah negara, seperti Jepang, Cina, dan Thailand. Indonesia bahkan sudah meningkatkan kerjasama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran ritel antarnegara dengan Thailand.

Selain dengan keempat negara tersebut, Bank Indonesia juga tengah mendorong kerja sama pembayaran lintas negara di antara negara-negara ASEAN dan memperluas kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan negara lain seperti Korea Selatan, India, dan Arab Saudi.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)