Salip Kanada, Rusia Pengekspor Utama Kacang Polong ke China

Rabu, 10 Juli 2024 - 07:33 WIB
loading...
Salip Kanada, Rusia...
Rusia menjadi pengekspor utama kacang polong ke China, menyumbang hampir setengah dari total impor Negeri Tirai Bambu. Foto/Dok Reuters
A A A
MOSKOW - Rusia menjadi pengekspor utama kacang polong ke China , menyumbang hampir setengah dari total impor Negeri Tirai Bambu -julukan China-. Dalam waktu kurang dari dua tahun, Rusia menyalip menyalip Kanada setelah mendapatkan akses ke pasar senilai USD1 miliar tersebut.



Data serikat pekerja seperti dilansir Reuters, menunjukkan Rusia mengekspor 1,13 juta ton kacang polong ke China pada musim pertanian periode 2023/2024, atau menguasai pangsa pasar 49,1%. Di sisi lain bagian Kanada mengalami penurunan menjadi 44,6%, dari posisi dominan sekitar 95% dari impor kacang China di tahun-tahun sebelumnya.

Data ekspor kacang polong terbaru menunjukkan seberapa cepat Rusia mendapatkan pangsa pasar impor produk pertanian yang lebih besar di China. Terutama di tengah ketegangan perdagangan yang memanas antara China dan negara- negara Barat .



China menggunakan kacang polong untuk menghasilkan protein seperti protein nabati dan lainnya, untuk digunakan sebagai bahan dalam banyak produk makanan diet yang semakin populer. Negara ini juga mengekspor sebagian besar protein kacang polongnya ke pasar di seluruh dunia.

Sementara itu Departemen Perdagangan Amerika Serikat memutuskan, China bersalah menjual protein kacang polong di pasar AS dengan harga rendah secara artifisial dan, pada 27 Juni, mengumumkan bea antidumping pada protein kacang polong yang diimpor dari China, mulai dari 127% hingga 626%.

Produksi kacang polong Rusia semakin booming dan mencetak rekor setiap tahun sejak 2021, tetapi negara itu tidak memiliki fasilitas sendiri untuk memproduksi protein kacang polong. China, sebagai produsen utama protein kacang polong, memberi Rusia akses ke pasarnya sejak Oktober 2022.

Dihadapkan dengan sanksi Barat yang diberlakukan terkait konflik di Ukraina, Rusia berusaha untuk mendiversifikasi perdagangan dan mengarahkan kembali arus perdagangan ke negara-negara di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Rusia tercatat mengekspor lebih dari 2 juta ton biji-bijian ke China sejak awal 2024, dengan ekspor gandum naik lima kali lipat menjadi 371.500 ton, menurut data dari pengawas pertanian Rusia.

Rusia juga mengincar 10% pangsa dari impor daging babi China dalam waktu tiga hingga empat tahun, menurut National Union of Pork Producers negara itu.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)