Sejarah Berdirinya BRICS, Blok Ekonomi Penantang Dominasi Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan keyakinan bahwa empat negara ini akan mendominasi ekonomi global , menjadi cikal bakal berdirinya BRICS . Tanpa Afrika Selatan, BRIC pada awalnya merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India dan China yang pertama kali dicetuskan oleh Goldman Sachs pada tahun 2001.
Empat negara pertama yang disebutkan adalah pendiri dari kelompok ini, sedangkan Afrika Selatan baru bergabung di tahun 2010. Goldman Sachs Economic Research Group pada 2001 memprediksi besaran ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan akan meningkat.
Hal itu kini benar-benar terjadi dan berpotensi merombak secara signifikan tatanan dunia. Saat Afrika Selatan bergabung pada 2010, barulah nama kelompok itu ditambahi dengan huruf ”S” (singkatan dari South Africa/Afrika Selatan) menjadi BRICS.
Ambisi untuk membangun kerja sama ekonomi yang lebih besar antara negara-negara non-Barat dalam kerangka kerja berbasis BRICS sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Istilah "BRICS" diciptakan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill dalam makalah tahun 2001 berjudul "Membangun BRICs Ekonomi Global yang Lebih Baik".
Dalam makalahnya, O'Neill berargumentasi bahwa perluasan lintasan pertumbuhan perekonomian negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) akan membuat negara-negara tersebut tumbuh sebagai bagian yang mendominasi dari perekonomian global, sehingga meningkatkan dampak pasar global dari pertumbuhan ekonomi BRIC.
Ketika negara-negara BRIC tumbuh dalam signifikansi politik dan ekonomi, O'Neill pada 2001 menyarankan, forum multilateral harus bertujuan untuk melakukan reorganisasi guna menanggapi semakin pentingnya perekonomian BRIC.
Apa yang diamati oleh O'Neill dan rekan-rekannya adalah kalibrasi ulang kekuatan ekonomi global yang signifikan karena negara-negara non-Barat, terutama China, telah memperluas jejak ekonomi mereka secara signifikan sejak akhir Perang Dunia Kedua.
Tapi jauh sebelum 2001, para menteri luar negeri dari empat negara anggota BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) bertemu di New York City pada bulan September 2006 di sela-sela Debat Umum Majelis Umum PBB, yang menjadi awal dari serangkaian pertemuan tingkat tinggi.
Empat negara pertama yang disebutkan adalah pendiri dari kelompok ini, sedangkan Afrika Selatan baru bergabung di tahun 2010. Goldman Sachs Economic Research Group pada 2001 memprediksi besaran ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan akan meningkat.
Hal itu kini benar-benar terjadi dan berpotensi merombak secara signifikan tatanan dunia. Saat Afrika Selatan bergabung pada 2010, barulah nama kelompok itu ditambahi dengan huruf ”S” (singkatan dari South Africa/Afrika Selatan) menjadi BRICS.
Ambisi untuk membangun kerja sama ekonomi yang lebih besar antara negara-negara non-Barat dalam kerangka kerja berbasis BRICS sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Istilah "BRICS" diciptakan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill dalam makalah tahun 2001 berjudul "Membangun BRICs Ekonomi Global yang Lebih Baik".
Dalam makalahnya, O'Neill berargumentasi bahwa perluasan lintasan pertumbuhan perekonomian negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) akan membuat negara-negara tersebut tumbuh sebagai bagian yang mendominasi dari perekonomian global, sehingga meningkatkan dampak pasar global dari pertumbuhan ekonomi BRIC.
Ketika negara-negara BRIC tumbuh dalam signifikansi politik dan ekonomi, O'Neill pada 2001 menyarankan, forum multilateral harus bertujuan untuk melakukan reorganisasi guna menanggapi semakin pentingnya perekonomian BRIC.
Apa yang diamati oleh O'Neill dan rekan-rekannya adalah kalibrasi ulang kekuatan ekonomi global yang signifikan karena negara-negara non-Barat, terutama China, telah memperluas jejak ekonomi mereka secara signifikan sejak akhir Perang Dunia Kedua.
Tapi jauh sebelum 2001, para menteri luar negeri dari empat negara anggota BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) bertemu di New York City pada bulan September 2006 di sela-sela Debat Umum Majelis Umum PBB, yang menjadi awal dari serangkaian pertemuan tingkat tinggi.