Kementan Siap Luncurkan Dashboard Nasional Komoditas Perkebunan, Bisa Lacak Lokasi Kebun Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) akan meluncurkan dashboard nasional untuk 4 komoditas perkebunan pada penyelenggaraan Perkebunan Expo (Bunex) 2024 yang akan diselenggarakan 13-15 September mendatang di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Prayudi Syamsuri menjelaskan kehadiran dashboard nasional itu dalam rangka memudahkan 4 komoditas unggulan, seperti karet, sawit, kakao, dan kopi masuk ke pasar internasional.
"Kebetulan kami ditugaskan untuk menyusun dashboard nasional tersebut, dan pada kesempatan Bunex 2024 nanti kami akan hadirkan, mudah mudahan bisa kita launching," ujar Prayudi dalam sesi wawancara khusus di Kementan, Jumat (26/7/2024).
Prayudi menjelaskan kehadiran dashboard tersebut akan menjadi traceability tools yang menjadi salah satu persyaratan dalam EUDR (European Union on Deforestation-free Regulation). Sebab lewat regulasi tersebut, ada persyaratan khusus yang dibebankan kepada negara eksportir sebelum mengirim produknya ke negara eropa.
Fungsi Dashboard Komoditas sebagai alat ketertelusuran komoditas yang terkait dengan persyaratan EUDR, sebuah sistem utama yang berisi data dan informasi hulu-hilir yang terintegrasi dan berasal dari e-STDB untuk pekebun dan Siperibun untuk Perusahaan.
"Dashboard ini agar kita bisa menjawab tuntutan dari pasar, atau kebutuhan dari pasar komoditas perkebunan kita kaitannya dengan persyaratan ekspor," kata Prayudi.
Menurutnya, dengan kehadiran dashboard nasional ini setidaknya akan menjawab beberapa persoalan yang menghambat proses ekspor komoditas perkebunan Indonesia. Melalui dashboard ini, konsumen mampu menelusuri dimana produk perkebunan tersebut diproduksi.
"Kita bisa akan dapat informasi produk ini dari kebun siapa, lokasi dimana, produktivitas berapa, itu akan terinfo dengan baik sampai di level and user nanti," kata Prayudi.
"Ini suatu hal yang baru, dan memang ini menjadi tuntutan kebutuhan pasar, maka pemerintah juga akan mensosialisasikan program tersebut kepada stakeholders, dan harapan kita bahawa ini akan segera kita launching dan bisa kita manfaatkan," tambahnya.
Kegiatan Perkebunan Expo (BUNEX 2024) diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kebijakan perkebunan berkelanjutan dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi serta menjadi pertimbangan pemerintahan yang akan datang terkait peran penting sektor perkebunan dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Prayudi Syamsuri menjelaskan kehadiran dashboard nasional itu dalam rangka memudahkan 4 komoditas unggulan, seperti karet, sawit, kakao, dan kopi masuk ke pasar internasional.
"Kebetulan kami ditugaskan untuk menyusun dashboard nasional tersebut, dan pada kesempatan Bunex 2024 nanti kami akan hadirkan, mudah mudahan bisa kita launching," ujar Prayudi dalam sesi wawancara khusus di Kementan, Jumat (26/7/2024).
Prayudi menjelaskan kehadiran dashboard tersebut akan menjadi traceability tools yang menjadi salah satu persyaratan dalam EUDR (European Union on Deforestation-free Regulation). Sebab lewat regulasi tersebut, ada persyaratan khusus yang dibebankan kepada negara eksportir sebelum mengirim produknya ke negara eropa.
Fungsi Dashboard Komoditas sebagai alat ketertelusuran komoditas yang terkait dengan persyaratan EUDR, sebuah sistem utama yang berisi data dan informasi hulu-hilir yang terintegrasi dan berasal dari e-STDB untuk pekebun dan Siperibun untuk Perusahaan.
"Dashboard ini agar kita bisa menjawab tuntutan dari pasar, atau kebutuhan dari pasar komoditas perkebunan kita kaitannya dengan persyaratan ekspor," kata Prayudi.
Menurutnya, dengan kehadiran dashboard nasional ini setidaknya akan menjawab beberapa persoalan yang menghambat proses ekspor komoditas perkebunan Indonesia. Melalui dashboard ini, konsumen mampu menelusuri dimana produk perkebunan tersebut diproduksi.
"Kita bisa akan dapat informasi produk ini dari kebun siapa, lokasi dimana, produktivitas berapa, itu akan terinfo dengan baik sampai di level and user nanti," kata Prayudi.
"Ini suatu hal yang baru, dan memang ini menjadi tuntutan kebutuhan pasar, maka pemerintah juga akan mensosialisasikan program tersebut kepada stakeholders, dan harapan kita bahawa ini akan segera kita launching dan bisa kita manfaatkan," tambahnya.
Kegiatan Perkebunan Expo (BUNEX 2024) diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kebijakan perkebunan berkelanjutan dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi serta menjadi pertimbangan pemerintahan yang akan datang terkait peran penting sektor perkebunan dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
(nng)