Aset Rusia Dipakai Beri Pinjaman ke Ukraina Rp807,3 Triliun, Yellen Pede G7 Beri Restu

Senin, 29 Juli 2024 - 12:48 WIB
loading...
Aset Rusia Dipakai Beri...
Menkeu AS, Janet Yellen menyakini, bakal mendapatkan restu G7 untuk memberikan pinjaman USD50 miliar atau setara Rp807,3 triliun (Kurs Rp16.147 per USD) ke Ukraina yang didukung oleh aset Rusia. Foto/Dok
A A A
RIO DE JANEIRO - Menteri Keuangan atau Menkeu AS (Amerika Serikat), Janet Yellen menyakini, bakal mendapatkan restu G7 untuk memberikan pinjaman USD50 miliar atau setara Rp807,3 triliun (Kurs Rp16.147 per USD) ke Ukraina yang didukung oleh aset Rusia . Yellen optimistis, negara-negara maju yang tergabung dalam G7 bakal mencapai kesepakatan pada Oktober, mendatang.



Yellen dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan para pemimpin keuangan G20 di Brasil mengungkapkan, bahwa pembicaraan untuk memajukan pinjaman itu berjalan secara konstruktif. Termasuk tuntutan AS yang meminta jaminan bahwa aset Rusia akan tetap dibekukan untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Kami telah melakukan percakapan konstruktif di sini. Dan kami bekerja sama untuk mencoba memajukan hal ini," kata Yellen.

"Saya pikir segalanya terlihat baik-baik saja, di mana kita bisa menyelesaikan ini mungkin pada bulan Oktober," sambungnya.



Pinjaman senilai USD50 miliar, yang pada prinsipnya sudah disepakati oleh para pemimpin G7 pada bulan Juni, merupakan hasil dari pemanfaatan aset bank sentral Rusia USD300 miliar yang dibekukan di Barat setelah Moskow menginvasi Ukraina pada awal 2022.

Meskipun tidak ada dukungan bulat di antara anggota G7 untuk sepenuhnya menyita aset USD300 miliar, tapi blok tersebut setuju bahwa secara hukum mungkin bisa menyedot keuntungan yang dihasilkan dari aset.

Tetapi Yellen mengatakan, AS telah menekan Eropa agar memberikan jaminan bahwa aset Rusia tersebut akan tetap dibekukan untuk jangka waktu yang lama. Berapa lama? diungkapkan hingga memastikan bahwa pendapatan aset dapat membayar kembali pinjaman, serta sampai kesepakatan damai tercapai yang menjaga kedaulatan Ukraina dan mengkompensasi kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia.

Komplikasi Anggaran

Bagian dari kepastian soal pinjaman ini, ada kebutuhan yang berkaitan dengan perhitungan "penilaian" anggaran AS.

"Kami membutuhkan jaminan yang memperjelas bahwa pembayar pajak Amerika tidak akan kesulitan melunasi pinjaman ini. Dan kami ingin memastikan bahwa aset ini akan menjadi sumber pembayaran untuk pinjaman," bebernya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Putin Kena Imbas Perang...
Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Kadin Indonesia dan...
Kadin Indonesia dan Rusia Perkuat Kerja Sama Dagang dan Investasi
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
Sebut AS Merusak Perdagangan...
Sebut AS Merusak Perdagangan Bilateral, Rusia Tak Akan Pernah Minta Keringanan Sanksi
Rekomendasi
6 Kunci untuk Lebih...
6 Kunci untuk Lebih Dekat dengan Allah, Apa Saja?
7 Universitas Swasta...
7 Universitas Swasta Indonesia Terbaik yang Tembus Peringkat Dunia QS WUR 2025
5 Cara Ampuh Mengatasi...
5 Cara Ampuh Mengatasi Radang Amandel Tanpa Operasi, Aman dan Alami
Berita Terkini
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
12 menit yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
1 jam yang lalu
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
9 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
11 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
11 jam yang lalu
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
11 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved