Temuan Erick Thohir, Ada BUMN Nakal Suka Beri Hadiah ke Pejabat Negara

Rabu, 26 Agustus 2020 - 17:24 WIB
loading...
Temuan Erick Thohir, Ada BUMN Nakal Suka Beri Hadiah ke Pejabat Negara
Erick Thohir mengaku mendapat laporan bahwa ada perusahaan perseroan tertutup yang kerap memberikan hadiah kepada penyelenggara negara saat menggelar rapat dengan kementerian. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku mendapat laporan bahwa ada perusahaan perseroan tertutup yang kerap memberikan hadiah kepada penyelenggara negara saat menggelar rapat dengan kementerian. Oleh karenanya, Erick dengan tegas melarang para petinggi perusahaan BUMN memberikan hadiah kepada penyelenggara negara saat rapat bersama kementerian.

"Tidak ada lagi di rapat-rapat Kementerian yang namanya ada give-give atau dikasih-kasih, karena sebelumnya saya sudah mendapat laporan kadang-kadang rapat BUMN yang tertutup bukan Tbk itu kadang-kadang ketika rapat di Kementerian ada bawa gift," kata Erick saat berdiskusi dalam rangkaian acara ANPK yang ditayangkan secara virtual, Rabu (26/8/2020).

(Baca Juga: Ditemukan 53 Kasus Korupsi di BUMN, Erick Thohir: Kami Tidak Sempurna )

Menurut Erick, adanya pemberian hadiah tersebut sangat mengganggu transformasi dan komitmen dalam menciptakan iklim perusahaan pemerintah yang sehat dan transparan. Atas dasar itulah kemudian Erick menerbitkan surat edaran ISO 37001 tentang transformasi, good corporate governance (GCG).

"Nah makanya surat edaran itu kita keluarkan. Lalu surat edaran lain yang kita keluarkan juga bahwa ini, Permen bahkan tender di BUMN sendiri yang selama ini bisa penunjukan langsung, kita meminta bahwa penunjukan langsung diberlakukan bila memang BUMN-nya tersebut mempunyai barang dan expertise bukan mentrendingkan," imbuhnya.

(Baca Juga: Mimpi Erick Thohir Rampingkan BUMN Jadi 40 Perusahaan, Bisakah? )

Lebih lanjut, Erick juga menjelaskan ihwal manajemen anti suap yang sedang digalakkan. Manajemen anti suap yang kemudian tertuang dalam tiga surat edarannya itu diterbitkan setelah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi bagaimana kita harus memperbaiki kinerja daripada BUMN sendiri dan tentu bapak presiden ketika memanggil saya pertama kali beliau menyampaikan bagaimana banyak sekali kasus-kasus hukum yang terjadi. Tetapi di lain pihak juga birokrasi harus dipercepat," ungkapnya.

(Baca Juga: Erick Thohir Sebut Banyak yang Prediksi Indonesia Bubar Dihantam Covid-19 )

"Nah ini kan kadang-kadang kayak ayam sama telur, ketika kita ingin hasil tetapi SOP ditabrak. Nah karena itu tentu sesuai dengan program utama daripada Kementerian BUMN, kita ingin adanya transformasi daripada BUMN itu sendiri dan terus meningkatkan daripada yang namanya good corporate governance dan transparansi," imbuhnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)