3 Negara Asia Tenggara yang Berpotensi Besar Gabung BRICS
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara dengan Thailand dan Malaysia menyatakan keinginan mereka bergabung dengan blok ini. Thailand negara yang pertama mengajukan permohonan keanggotaan, sementara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya akan segera memulai prosedur-prosedur formal.
"Menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi pertanyaannya adalah, mengapa tidak?" ujar Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangam mengatakan kepada DW, belum lama ini.
Baca Juga: Arab Saudi Mau Terima Yuan untuk Pembelian Minyak, Bye Petrodolar?
Tahun lalu, BRICS memutuskan untuk memperluas keanggotaan dengan mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk bergabung dengan blok tersebut. Jika digabungkan, anggotanya mencakup sekitar 45% populasi dunia atau sekitar 3,5 miliar orang.
Menurut Bank Dunia, ekonomi mereka bernilai sekitar USD30 triliun atau sekitar 28% dari ekonomi global. Malaysia dan Thailand bukanlah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tertarik bergabung dengan BRICS.
Pada bulan Mei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang, mengatakan, "Seperti banyak negara di seluruh dunia, kami memantau dengan seksama proses perluasan keanggotaan BRICS."
Baca Juga: Media Asing Soroti Nasib Jokowi: dari Pujian New Hope Menjadi Mulyono
Pada KTT BRICS di Afrika Selatan tahun lalu, terdapat spekulasi bahwa Indonesia satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap dapat menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun dapat menjadi anggota BRICS.
"Menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi pertanyaannya adalah, mengapa tidak?" ujar Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangam mengatakan kepada DW, belum lama ini.
Baca Juga: Arab Saudi Mau Terima Yuan untuk Pembelian Minyak, Bye Petrodolar?
Tahun lalu, BRICS memutuskan untuk memperluas keanggotaan dengan mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk bergabung dengan blok tersebut. Jika digabungkan, anggotanya mencakup sekitar 45% populasi dunia atau sekitar 3,5 miliar orang.
Menurut Bank Dunia, ekonomi mereka bernilai sekitar USD30 triliun atau sekitar 28% dari ekonomi global. Malaysia dan Thailand bukanlah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tertarik bergabung dengan BRICS.
Pada bulan Mei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang, mengatakan, "Seperti banyak negara di seluruh dunia, kami memantau dengan seksama proses perluasan keanggotaan BRICS."
Baca Juga: Media Asing Soroti Nasib Jokowi: dari Pujian New Hope Menjadi Mulyono
Pada KTT BRICS di Afrika Selatan tahun lalu, terdapat spekulasi bahwa Indonesia satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap dapat menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun dapat menjadi anggota BRICS.
(nng)