Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Surveyor Gelar Penjurian 10 Besar I-SIM for Cities 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Surveyor Indonesia kembali gelar penjurian 10 besar I-SIM for Cities sebagai wujud komitmen akan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional dan dengan semangat no one left behind. Setelah melalui tahapan penjurian awal dan verifikasi telah terpilih 10 Kota dari 76 Kota yang mengikuti penjurian ini.
Hadir membuka proses penjurian adalah Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam, serta Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono.
Bertugas sebagai Dewan Juri adalah Gantjang Amanullah (Sekretariat Nasional SDGs), Kunto Bimaji (Kementerian Dalam Negeri), Zuzy Anna (Direktur SDGs Center Universitas Padjadjaran), Ferry Salim (Aktivis Pendidikan dan Duta UNICEF), Michael Susanto (Tanoto Foundation dan SDGs Academy), Indah Budianti (Indonesia Business Council for Sustainable Development), dan Andy Simarmata (Indonesia Association of Urban and Regional Planners).
I-SIM for Cities merupakan kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Surveyor Indonesia, dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang telah berjalan sejak 2022. I-SIM for Cities tahun ini diikuti oleh 76 dari total 94 kota di seluruh Indonesia, meningkat sebanyak 6 kota dari gelaran sebelumnya.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna dalam pembukaannya mengungkapkan, rasa kagum atas komitmen bersama ini “Antusiasme keikusertaan pemerintah kota menunjukkan bahwa komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan bukanlah euforia satu-dua kali, namun upaya serius yang holistik dan berfokus pada continuous improvement.”
“Kami juga berterima kasih atas dukungan penuh dari Apeksi, Kementerian PPN/Bappenas serta Kementerian Dalam Negeri terhadap inisiatif baik ini, dan saya berharap kota-kota terbaik dengan implementasinya dapat keluar sebagai pemenang dan kita bisa bertemu lagi di SDGs Action Award 2024 nanti.” tutup Sandry.
Selain menjadi wadah pengungkapan data dan aksi pengukuran capaian SDG Kota melalui pemeringkatan, pemerintah kota dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti I-SIM for Cities untuk pengembangan kapabilitas terhadap standar nasional dan global.
Wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antara kota, mendapatkan rekognisi dan apresiasi sebagai kota berkelanjutan, dapat menunjukkan daya tarik ESG (Environment, social, government) dan TJSL (Tanggung jawab sosial dan lingkungan) dari kota tersebut sehingga berpeluang membuka peluang kolaborasi multipihak, menjadi faktor pendukung peningkatan perekonomian daerah dan peluang investasi yang berkelanjutan, serta hasil dari I-SIM dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah.
Hadir membuka proses penjurian adalah Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam, serta Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono.
Bertugas sebagai Dewan Juri adalah Gantjang Amanullah (Sekretariat Nasional SDGs), Kunto Bimaji (Kementerian Dalam Negeri), Zuzy Anna (Direktur SDGs Center Universitas Padjadjaran), Ferry Salim (Aktivis Pendidikan dan Duta UNICEF), Michael Susanto (Tanoto Foundation dan SDGs Academy), Indah Budianti (Indonesia Business Council for Sustainable Development), dan Andy Simarmata (Indonesia Association of Urban and Regional Planners).
I-SIM for Cities merupakan kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Surveyor Indonesia, dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang telah berjalan sejak 2022. I-SIM for Cities tahun ini diikuti oleh 76 dari total 94 kota di seluruh Indonesia, meningkat sebanyak 6 kota dari gelaran sebelumnya.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna dalam pembukaannya mengungkapkan, rasa kagum atas komitmen bersama ini “Antusiasme keikusertaan pemerintah kota menunjukkan bahwa komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan bukanlah euforia satu-dua kali, namun upaya serius yang holistik dan berfokus pada continuous improvement.”
“Kami juga berterima kasih atas dukungan penuh dari Apeksi, Kementerian PPN/Bappenas serta Kementerian Dalam Negeri terhadap inisiatif baik ini, dan saya berharap kota-kota terbaik dengan implementasinya dapat keluar sebagai pemenang dan kita bisa bertemu lagi di SDGs Action Award 2024 nanti.” tutup Sandry.
Selain menjadi wadah pengungkapan data dan aksi pengukuran capaian SDG Kota melalui pemeringkatan, pemerintah kota dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti I-SIM for Cities untuk pengembangan kapabilitas terhadap standar nasional dan global.
Wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antara kota, mendapatkan rekognisi dan apresiasi sebagai kota berkelanjutan, dapat menunjukkan daya tarik ESG (Environment, social, government) dan TJSL (Tanggung jawab sosial dan lingkungan) dari kota tersebut sehingga berpeluang membuka peluang kolaborasi multipihak, menjadi faktor pendukung peningkatan perekonomian daerah dan peluang investasi yang berkelanjutan, serta hasil dari I-SIM dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah.