Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Surveyor Gelar Penjurian 10 Besar I-SIM for Cities 2024
loading...
A
A
A
Dampak dari I-SIM for Cities tersebut kemudian didukung oleh komitmen dari Kementerian BUMN, yang menyuarakan dorongan akan kolaborasi multi-pihak untuk meningkatkan capaian pembangunan berkelanjutan.
“Bagaimana kemudian kegiatan ini menjadi komponen dari peningkatan dampak, khususnya pada TJSL, sebagai pemandu kolaborasi sehingga dampak dari program regional dan program TJSL dapat ditingkatkan secara berlipat-lipat,” ujar Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono ketika ditemui di lokasi.
“Apresiasi juga dari kami, karena hal ini menjadi inovasi kebijakan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus kita capai di 2030. Keunikan dari kegiatan ini tentu slogan no one left behind yang menjadi motivasi serta menimbulkan antusiasme dari kota-kota yang berpartisipasi,” pungkas Edi.
Senada, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam juga mengungkapkan, apresiasinya atas gelaran I-SIM for Cities 2024. “Acara ini sangat baik dan kolaboratif, kemudian jajaran dewan jurinya juga lengkap mewakili berbagai kalangan dan sudut pandang, mulai dari akademisi, pelaku usaha, pemerintah, duta UNICEF, dan perlu ditekankan bahwa kami dari Apeksi sangat menjaga netralitas sehingga kegiatan ini bisa menjadi tempat belajar bagi kota-kota peserta kegiatan.”
“Dampaknya hingga tahun ke-3 ini, kota-kota sudah tahu posisinya seperti apa, apa saja yang harus diperbaiki dan dapat belajar ke kota yang indeks pencapaian SDGs nya lebih tinggi. Kedepannya akan ada pendampingan untuk bersama mengejar target capaian SDGs 2040,” tutup Alwis.
Rangkaian I-SIM for Cities ini akan ditutup dengan penganugerahan kepada 3 kota dengan peringkat tertinggi pada gelaran Indonesia’s SDGs Action Awards 2024 pada 7 dan 8 Oktober 2024. Program I-SIM adalah salah satu inisiatif strategis PTSI sebagai agent of change pemerintah dalam rangka pencapaian SDGs / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan pada 2030.
“Bagaimana kemudian kegiatan ini menjadi komponen dari peningkatan dampak, khususnya pada TJSL, sebagai pemandu kolaborasi sehingga dampak dari program regional dan program TJSL dapat ditingkatkan secara berlipat-lipat,” ujar Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono ketika ditemui di lokasi.
“Apresiasi juga dari kami, karena hal ini menjadi inovasi kebijakan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus kita capai di 2030. Keunikan dari kegiatan ini tentu slogan no one left behind yang menjadi motivasi serta menimbulkan antusiasme dari kota-kota yang berpartisipasi,” pungkas Edi.
Senada, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam juga mengungkapkan, apresiasinya atas gelaran I-SIM for Cities 2024. “Acara ini sangat baik dan kolaboratif, kemudian jajaran dewan jurinya juga lengkap mewakili berbagai kalangan dan sudut pandang, mulai dari akademisi, pelaku usaha, pemerintah, duta UNICEF, dan perlu ditekankan bahwa kami dari Apeksi sangat menjaga netralitas sehingga kegiatan ini bisa menjadi tempat belajar bagi kota-kota peserta kegiatan.”
“Dampaknya hingga tahun ke-3 ini, kota-kota sudah tahu posisinya seperti apa, apa saja yang harus diperbaiki dan dapat belajar ke kota yang indeks pencapaian SDGs nya lebih tinggi. Kedepannya akan ada pendampingan untuk bersama mengejar target capaian SDGs 2040,” tutup Alwis.
Rangkaian I-SIM for Cities ini akan ditutup dengan penganugerahan kepada 3 kota dengan peringkat tertinggi pada gelaran Indonesia’s SDGs Action Awards 2024 pada 7 dan 8 Oktober 2024. Program I-SIM adalah salah satu inisiatif strategis PTSI sebagai agent of change pemerintah dalam rangka pencapaian SDGs / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan pada 2030.
(akr)