Tekan Pengangguran, KPI Balongan Latih Pemuda Indramayu Jadi Juru Las

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 14:54 WIB
loading...
Tekan Pengangguran,...
Program pelatihan menjadi juru las yang diluncurkan KPI Balongan turut menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Indramayu. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Berpartisipasi menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Indramayu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balonganmenginisiasi program pemberdayaan pemuda melalui pelatihan juru las. Upaya pemberdayaan tersebut mampu mengurangiketimpangan antara peluang kerja dan kualitas sumber daya manusia yang tersedia di Kabupaten Indramayu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 mencatat, total pengangguran di Kabupaten Indramayu mencapai 86.661 jiwa dari jumlah angkatan kerja sebanyak 776.689 jiwa. KPI Balonganmelihat hal ini sebagai tantangan yang solusinya menuntut kerja sama dari berbagai pihak, termasuk perusahaan.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat, terutama pemuda, agar dapat bersaing di dunia industri," ujar Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Unit Balongan, Mohamad Zulkifli dalam keterangannya, Jumat (4/10/2024).



KPI Balongan memberikan pelatihan yang mencakup berbagai tingkatan keterampilan las yang bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Program tersebut menyasar pemuda dari beberapa kecamatan di Kabupaten Indramayu, seperti Balongan, Indramayu, Junti, Karangampel, dan Sindang. Salah satu tujuan dari pelatihan ini menurut Zulkifli adalah menciptakan peluang kewirausahaan di bidang las, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Karena itu, selain memberikan pelatihan, KPI Unit Balongan juga membentuk Forum Welder Indramayu (Forderin), sebuah wadah untuk memudahkan peserta mendapatkan akses informasi peluang pekerjaan. "KPI Unit Balongan juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal untuk memberikan kesempatan magang bagi anggota Forderin,"kata Zulkifli.

Sejak dimulai pada 2020, program ini telah melatih 103 pemuda yang kini memiliki kompetensi dan sertifikasi di bidang pengelasan. Lebih dari 60% anggota Forderin menurutnya telah berhasil mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan, sementara lainnya memulai usaha di bidang las. Zulkifli mencatat, anggota Forderin yang telah bekerja atau berwirausaha mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan, dengan rata-rata penghasilan mencapai Rp 8.000.000 per bulan.



"Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Indramayu," tandasnya.

Program pemberdayaan pemuda melalui juru las menurutnya juga berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs poin 1, tanpa kemiskinan. Dengan memberikan bekal keterampilan, para pemuda tersebut memperoleh akses pekerjaan sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,1% dari jumlah penduduk miskin di Kabupaten Indramayu. Program ini menurutnya juga berkontribusi pada SDGs poin 4, pendidikan berkualitas. KPI Balongan, kata dia, menyelenggarakan kegiatan upskilling kepada anggota Forderin sehingga meningkatkan kompetensi anggotanya dari SMAW 3G menjadi SMAW-GTAW 6G sejumlah 45%.

"Program ini juga berkontribusi pada SDGs poin 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya program tersebut, masyarakat khususnya kelompok pemuda bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sebagai welder profesional di perusahaan maupun berwirausaha sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,03% di Kabupaten Indramayu," pungkasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)