Sinyal Bahaya dari China Menyala, Perlambatan Ekonomi Semakin Dalam

Minggu, 20 Oktober 2024 - 21:34 WIB
loading...
A A A
"Investasi baru tidak mungkin membawa pemulihan substantif sampai harga stabil dan persediaan perumahan menurun ... sampai saat itu properti akan tetap menjadi hambatan untuk pertumbuhan."

Sebelumnya pada hari Jumat, bank sentral China mengatakan, telah mengadakan pertemuan untuk menyerukan bank dan lembaga keuangan lainnya agar meningkatkan pinjaman yang bisa membantu mendorong pertumbuhan.

Bulan lalu, People's Bank of China (PBOC) mengumumkan paket stimulus terbesar sejak pandemi, termasuk pemotongan besar-besaran suku bunga dan hipotek.

Rencana tersebut juga mencakup bantuan kepada pasar saham yang merosot dan langkah-langkah mendorong bank meminjamkan lebih banyak kepada sektor bisnis dan individu.

Sejak itu, Kementerian Keuangan dan badan pemerintah lainnya telah meluncurkan rencana lebih lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Baca Juga:Investor China Berharap Stimulus Baru Rp4.378 Triliun Cair Pekan Ini

Seperti diketahui, China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia telah dilanda sejumlah tantangan, termasuk krisis properti, serta kepercayaan konsumen dan bisnis yang melemah.

(akr)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)