5 Negara Pemilik Cadangan Uranium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Senin, 28 Oktober 2024 - 19:10 WIB
loading...
5 Negara Pemilik Cadangan...
Uranium, salah satu komoditas terpenting di sektor energi, dan mengetahui negara-negara dengan cadangan uranium terbanyak adalah kuncinya. Ini 5 negara dengan cadangan uranium terbanyak di dunia. Foto/Dok Reuters
A A A
JAKARTA - Uranium menjadi salah satu komoditas terpenting di sektor energi, dan mengetahui negara-negara dengan cadangan uranium terbanyak adalah kuncinya. Sumber daya uranium telah menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir selama lebih dari 60 tahun, dan saat ini tenaga nuklir melayani 10% dari kebutuhan energi global.

Permintaan uranium global diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang, yang menjadi pertanda baik untuk harga uranium di masa depan. Menurut Asosiasi Nuklir Dunia (WNA), sekitar 60 reaktor nuklir sedang dibangun di seluruh dunia, dan peningkatan kapasitas yang signifikan juga menjadi salah satu rencana.



Produksi uranium global mencapai 57.651 metrik ton (MT) U3O8 pada tahun 2022. Tercatat ada lima negara yang menjadi penyumbang terbesar untuk produksi uranium. Lalu siapakah negara yang memiliki cadangan uranium terbanyak saat ini, yang bisa memainkan peran kunci saat pembangkit nuklir mulai menjamur.

Berikut gambaran umum tentang lima negara dengan sumber daya uranium terbesar, dengan data yang bersumber dari WNA. Sedangkan bata cadangan untuk deposito yang dimiliki oleh perusahaan publik bersumber dari MiningDataOnline.

Ini 5 Negara dengan Cadangan Uranium Terbanyak di Dunia

5. Namibia

Cadangan uranium: 470.100 metrik ton (8% dari sumber daya uranium dunia)

Namibia merupakan negara penghasil uranium terbesar ketiga di dunia, dan berada pada urutan kelima untuk negara pemilik cadangan terbanyak.

Tambang Langer Heinrich milik negara yang kendalikan oleh Paladin Energy, dan tambang Rössing, yang mayoritas dimiliki oleh China National Uranium, mampu menghasilkan 10% dari produksi uranium dunia. Langer Heinrich menampung total cadangan yang terbukti dan kemungkinan mencapai sebesar 83,8 juta pound uranium dari 84,8 juta MT.

Selain itu deposit Namibia juga tersimpan di dalam Trekkopje, yang berada di dekat Rössing dan dimiliki oleh Orano, dan tambang uranium Husab kelas dunia, yang juga mayoritas dimiliki oleh China National Uranium. Husab diperkirakan menampung 224,8 juta pon cadangan uranium.

Pemerintah Namibia terus mendukung perluasan industri pertambangan uranium. Meskipun tidak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Namibia, ada beberapa dukungan untuk industri tenaga nuklir secara nasional.

4. Rusia

Cadangan uranium: 480.900 metrik ton (8% dari sumber daya uranium dunia)

Sebagai negara dengan daratan terbesar, Rusia memiliki kekayaan sumber daya, termasuk 8% uranium dunia. Mayoritas produksi uranium domestik Rusia berasal dari Rosatom, anak perusahaan ARMZ Uranium Holding, yang memiliki tambang bawah tanah Priargunsky dan sedang mengembangkan deposit Vershinnoye di Siberia Selatan.

Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, pemerintah Rusia berencana menggenjot produksi uraniumnya. Menurut WNA, energi nuklir menyumbang 19% dari bauran energi Rusia pada Desember 2021, data terbaru yang tersedia.

Rusia memiliki 36 reaktor nuklir yang menghasilkan 26.802 megawatt listrik, dengan tambahan empat unit yang sedang dibangun. Dikenal sebagai salah satu dari 10 produsen uranium teratas dunia, Rusia juga memiliki cadangan yang signifikan.

Namun perang Rusia Ukraina menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana Rusia akan dapat melanjutkan ekspor. Namun, negara-negara Eropa seperti Prancis masih mengimpor uranium Rusia.

Pada tahun 2023, Rusia dilaporkan menyumbang 27% dari semua uranium yang dipasok ke pembangkit nuklir AS. Tapi pada Mei 2024, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang larangan impor uranium dari Rusia. Pada pertengahan September 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor uranium sebagai tanggapan atas sanksi yang sedang berlangsung.

3. Kanada

Cadangan uranium: 588.500 metrik ton (10% dari pasokan uranium dunia)

Produsen uranium terbesar kedua dipegang oleh Kanada, yang masuk tiga besar negara-negara uranium teratas berdasarkan kepemilikan cadangan. Cekungan Athabasca Saskatchewan menjadi lokasi utama eksplorasi uranium dan sudah dikenal di seluruh dunia karena memiliki deposit uranium bermutu tertinggi di planet ini.

Negara Amerika Utara ini adalah rumah bagi penambang uranium top dunia: Danau Cigar Cameco dan Sungai McArthur. Bersama-sama, mereka menjadikan provinsi Saskatchewan sebagai pemimpin internasional di sektor uranium, meskipun dalam beberapa tahun terakhir operasional lebih banyak offline.

Tambang tersebut menampung deposit bermutu tinggi, dengan kemungkinan cadangan yang tersimpan di Danau Cigar berjumlah 208,6 juta pon uranium dari 600.000 MT dengan nilai 17,03%, dan Sungai McArthur mencapai 380,5 juta pon uranium dari 2,6 juta MT dengan nilai 6,72%.

Energi nuklir menyumbang sekitar 15% dari permintaan listrik Kanada, dan infrastruktur tenaga nuklir yang dimiliki negara ini mencakup 19 reaktor nuklir. Sebagai negara terbesar kedua berdasarkan daratan, menyediakan energi yang andal ke banyak daerah terpencil menjadi tantangan untuk Kanada.

Namun teknologi reaktor baru, seperti reaktor modular kecil, memiliki potensi untuk memasok daya ke jaringan listrik yang lebih kecil atau ke daerah terpencil di luar jaringan.

2. Kazakhstan

Cadangan uranium: 815.200 metrik ton (13% dari sumber daya uranium dunia)

Kazakhstan berada di urutan kedua dalam cadangan uranium, tetapi menempati urutan pertama untuk produksi uranium. Perusahaan tambang uranium yang dimiliki secara nasional, Kazatomprom merupakan produsen uranium terbesar di dunia.

Tambang uranium Inkai Kazatomprom, yang dijalankan oleh perusahaan patungan 60/40 dengan Cameco Kanada, menampung cadangan yang diperkirakan mencapai sebesar 261,7 juta pon uranium yang terkandung dalam 305,6 juta MT bijih dengan kadar 0,04%.

Setidaknya 67% produksi listrik Kazakhstan berasal dari batu bara, dengan sisanya dipasok oleh gas alam (225), hidro (9%) serta matahari dan angin (1,5%). Namun rencana pengembangan energi di Kazakhstan terdapat perubahan pada bauran yang akan mencakup 5% untuk pembangkit listrik dari tenaga nuklir dan 10% dari energi terbarukan pada tahun 2030.

Kazakhstan memiliki dua pembangkit listrik tenaga nuklir yang diusulkan dan sedang direncanakan.

Perang Rusia Ukraina telah menciptakan hambatan yang signifikan bagi ekspor uranium Kazakhstan ke pasar barat. Sanksi yang dijatuhkan pada Rusia telah membuat rute hemat dengan biaya rendah melalui St Petersburg tidak lagi menjadi pilihan yang layak untuk transportasi.

Sementara itu beberapa masalah lain yang dihadapi sektor pertambangan uranium Kazakhstan adalah kekurangan pasokan asam sulfat, yang digunakan selama pencucian in-situ untuk melarutkan uranium dari batuan induk. Tak berhenti sampai di situ, penundaan konstruksi di proyek-proyek terbaru juga menjadi hambatan, hingga menyebabkan Kazatomprom memangkas target produksinya untuk tahun 2025 sebesar 17%.

1. Australia

Cadangan uranium: 1.684.100 metrik ton (28% dari sumber daya uranium dunia)

Negara mana yang memiliki uranium paling banyak? Meski Australia menempati urutan keempat untuk urusan produksi uranium global, namun Australia memimpin sebagai negara dengan cadangan uranium terbanyak di dunia.

Sumber utama Australia adalah Bendungan Olimpiade, deposit uranium tunggal terbesar yang dikenal di dunia dengan cadangan yang terbukti dan kemungkinan mencapai sebesar 588 juta MT pada kadar rata-rata 590 gram per MT (g/t) uranium in-situ. Tambang ini dimiliki oleh BHP (ASX:BHP,NYSE:BHP,LSE:BHP) dan menghasilkan uranium sebagai produk sampingan.

Selain itu ada juga Ranger, Beverley dan Four Mile yang menjadi deposit uranium utama yang dimiliki Australia. Dua yang disebutkan terakhir dikuasai oleh perusahaan swasta, dimana Ranger dimiliki oleh Energy Resources of Australia, dengan Rio Tinto menjadi penguasa mayoritas. Namun produksi di Ranger dihentikan pada awal 2021 dan situs tersebut sekarang sedang dalam tahap direhabilitasi.



Australia merupakan pemain kunci di dalam industri uranium global, akan tetapi penambangan bahan tersebut diperdebatkan secara politik di negara ini. Misalnya, pemerintah Australia Barat telah mengerem persetujuan proyek pertambangan uranium baru, meskipun mengizinkan proyek yang ada untuk dilanjutkan. Selain itu, pemerintah federal juga menentang kehadiran energi nuklir.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)