5 Negara dengan Cadangan Lithium Terbanyak di Dunia
loading...
A
A
A
Perusahaan kimia Albemarle Corp (NYSE: ALB) mengoperasikan satu-satunya tambang lithium di AS yang saat ini beroperasi. Situs ini terletak di Clayton Valley dekat Silver Peak, Nevada, dan beroperasi pada sumber daya air garam lithium.
Beberapa perusahaan lain sedang mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi lithium di Amerika Serikat. Salah satu proyek yang masih dalam tahap awal adalah tambang Thacker Pass yang sedang dibangun oleh Lithium Americas Corp. (NYSE: LAC).
China memiliki campuran jenis deposito, dimana air garam lithium merupakan sebagian besar cadangannya, selain juga memiliki cadangan batuan keras spodumene dan lepidolit.
Tahun lalu China menghasilkan 33.000 MT mineral, meningkat 7.400 MT dari tahun sebelumnya. Meskipun memiliki produksi yang signifikan dan sedang bekerja untuk meningkatkannya, negara Asia saat ini masih mengimpor sebagian besar lithium yang dibutuhkan untuk sel baterainya dari Australia.
Penggunaan lithium China sangat tinggi, karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listriknya. China juga memproduksi sebagian besar baterai lithium-ion di dunia dan menampung sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
Pada Oktober 2024, Departemen Luar Negeri AS menuding China membanjiri pasar dengan lithium untuk menciptakan lingkungan dengan harga rendah untuk mematikan persaingan.
"Mereka terlibat dalam penetapan harga predator ... (mereka) menurunkan harga sampai persaingan menghilang. Itulah yang terjadi," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez.
Argentina menempati urutan ketiga dalam hal cadangan lithium global dengan 3,6 juta metrik ton. Perlu dicatat bahwa Argentina, Chili, dan Bolivia yang dijuluki "Segitiga Lithium", menampung lebih dari setengah cadangan lithium dunia.
Negara ini juga merupakan produsen lithium terbesar keempat di dunia, yang pada tahun lalu mengeluarkan 9.600 MT logam. Pada Mei 2022, pemerintah Argentina berkomitmen untuk menginvestasikan USD4,2 miliar dalam industri lithium selama tiga tahun ke depan dengan tujuan meningkatkan produksi lithium.
Baru-baru ini, pada April 2024, pemerintah memberi lampu hijau kepada perluasan Argosy Minerals dari lokasi Salta untuk meningkatkan produksi lithium tahunan menjadi 12.000 MT dari sebelumnya 2.000 MT.
Beberapa perusahaan lain sedang mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi lithium di Amerika Serikat. Salah satu proyek yang masih dalam tahap awal adalah tambang Thacker Pass yang sedang dibangun oleh Lithium Americas Corp. (NYSE: LAC).
4. China
Cadangan lithium: 3 juta metrik tonChina memiliki campuran jenis deposito, dimana air garam lithium merupakan sebagian besar cadangannya, selain juga memiliki cadangan batuan keras spodumene dan lepidolit.
Tahun lalu China menghasilkan 33.000 MT mineral, meningkat 7.400 MT dari tahun sebelumnya. Meskipun memiliki produksi yang signifikan dan sedang bekerja untuk meningkatkannya, negara Asia saat ini masih mengimpor sebagian besar lithium yang dibutuhkan untuk sel baterainya dari Australia.
Penggunaan lithium China sangat tinggi, karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listriknya. China juga memproduksi sebagian besar baterai lithium-ion di dunia dan menampung sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
Pada Oktober 2024, Departemen Luar Negeri AS menuding China membanjiri pasar dengan lithium untuk menciptakan lingkungan dengan harga rendah untuk mematikan persaingan.
"Mereka terlibat dalam penetapan harga predator ... (mereka) menurunkan harga sampai persaingan menghilang. Itulah yang terjadi," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez.
3. Argentina
Cadangan lithium: 3,6 juta metrik tonArgentina menempati urutan ketiga dalam hal cadangan lithium global dengan 3,6 juta metrik ton. Perlu dicatat bahwa Argentina, Chili, dan Bolivia yang dijuluki "Segitiga Lithium", menampung lebih dari setengah cadangan lithium dunia.
Negara ini juga merupakan produsen lithium terbesar keempat di dunia, yang pada tahun lalu mengeluarkan 9.600 MT logam. Pada Mei 2022, pemerintah Argentina berkomitmen untuk menginvestasikan USD4,2 miliar dalam industri lithium selama tiga tahun ke depan dengan tujuan meningkatkan produksi lithium.
Baru-baru ini, pada April 2024, pemerintah memberi lampu hijau kepada perluasan Argosy Minerals dari lokasi Salta untuk meningkatkan produksi lithium tahunan menjadi 12.000 MT dari sebelumnya 2.000 MT.