Rusia Menjual Lebih Banyak Gas di Eropa Usai Memotong Pasokan Austria

Rabu, 20 November 2024 - 13:22 WIB
loading...
A A A
Pasar gas Eropa cukup sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan masalah pasokan, seiring berakhirnya transit gas Rusia leway Ukraina pada akhir tahun.

Suhu yang lebih dingin di Eropa juga mendorong permintaan, yang menyebabkan penarikan dari lokasi penyimpanan gas UE lebih awal dari tahun lalu.

"Pasokan dan kondisi cuaca memicu kekhawatiran tentang stok gas akhir musim dingin, mengingat target penyimpanan Uni Eropa, mungkin menyiratkan kebutuhan untuk membeli volume (gas alam cair) yang signifikan di musim panas," kata ahli strategi komoditas senior BNP Paribas, Aldo Spanjer.

Harga gas bulan depan di hub TTF Belanda, harga patokan Eropa, ditutup pada 45,72 euro per megawatt jam pada hari Jumat, pekan kemarin untuk menyentuh level tertinggi dalam hampir setahun.

Pada masa puncaknya, Rusia memasok 35% gas Eropa, tetapi sejak perang Ukraina dimulai pada tahun 2022, Gazprom telah kehilangan pangsa pasar ke Norwegia, AS, dan Qatar.

Aliran perusahaan yang tersisa ke Eropa diperkirakan tidak akan berlanjut lebih lama, dengan pipa era Soviet melalui Ukraina akan ditutup pada akhir tahun ini karena Kiev tidak ingin memperpanjang perjanjian transit.

Pipa Yamal-Eropa melalui Belarus telah ditutup setelah konflik memenas, sementara Rusia menyalahkan AS dan Inggris atas ledakan di bawah Laut Baltik yang menutup rute Nord Stream.



Washington dan London telah membantah bahwa mereka meledakkan pipa. The Wall Street Journal melaporkan para pejabat Ukraina berada di balik serangan itu. Namun Kiev telah membantah hal itu.

Jika Ukraina menutup rute transit gas, pasokan Rusia yang mengalir deras bakal beralih ke Slovakia dan Hongaria, yang mendapatkan sebagian besar volumenya melalui pipa yang sebagian besar mengalir melalui Turki.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)