Rajin Keruk Harta Karun Emas di Afrika, Perusahaan China Gelontorkan Miliaran Dolar

Minggu, 01 Desember 2024 - 07:55 WIB
loading...
A A A
China adalah tujuan utama emas Afrika Selatan, dengan logam senilai USD8,86 miliar telah dikirimkan ke raksasa ekonomi Asia itu pada tahun 2022.

Sementara itu perusahaan pertambangan milik negara China, Shandong Gold menginvestasikan jutaan dolar di tambang emas greenfield di di Ghana, yang dikenal sebagai produsen emas utama Afrika, melalui anak perusahaannya Cardinal Namdini Gold Ltd.

Terletak di distrik Talensi di wilayah Timur Ghana, tambang terbuka ini diperkirakan akan beroperasi selama 15 tahun, menghasilkan 5 juta ons emas dari 150 juta ton bijih.

Menurut Kantor Berita Ghana, proyek tersebut merupakan salah satu tambang emas terbesar di Afrika Barat, merupakan tambang greenfield pertama di negara itu sejak Newmont Corporation yang berbasis di AS mengekstraksi emas pertamanya dari situs greenfield pada tahun 2013.

Pada tahun 2020, Shandong Gold, salah satu produsen emas terbesar di China, mengakuisisi tambang yang fokus pada Ghana Cardinal Resources Ltd dengan uang tunai sekitar USD221 juta.

Pada bulan Oktober, perusahaan China Zijin Mining Group mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi salah satu tambang emas terbesar di Ghana senilai USD1 miliar juga secara tunai. Perjanjian tersebut - akuisisi tambang emas ketujuh perusahaan sejak 2020 - memungkinkan anak perusahaan Zijin Gold Source International Holdings untuk membeli seluruh saham Newmont di proyek Tambang Emas Ackyem.

Selain itu ada juga perusahaan China lainnya dengan kepentingan pertambangan emas di Ghana termasuk Beijing Xiaocheng Technology Stock Co yang terdaftar di Shenzhen, yang awal tahun ini mengungkapkan bahwa mereka telah kehilangan 12 kg (26 pon) emas senilai USD900.000 karena perampokan di negara itu.

Logam kuning adalah ekspor utama Ghana, menghasilkan USD9,53 miliar pada tahun 2022, menurut Observatorium Kompleksitas Ekonomi.

Selain di Ghana, pengaruh China di sektor pertambangan dan pengolahan emas juga menyebar hingga Republik Demokratik Kongo, Mali, Zimbabwe, Nigeria, Guinea, Tanzania, dan Pantai Gading.

Lauren Johnston, seorang spesialis China-Afrika dan profesor asosiasi di Pusat Studi China Universitas Sydney mengatakan, langkah China untuk mengakuisisi lebih banyak aset emas dan pertambangan baru-baru ini mungkin karena nilai komoditas di masa-masa yang tidak pasti.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)