Di Luar Dugaan AS, Jalur Sutra Baru China Semakin Mengikat Dunia

Jum'at, 03 Januari 2025 - 07:41 WIB
loading...
A A A
Menanggapi temuan GAO, para pejabat DFC mengatakan, "mereka mematuhi standar yang tinggi untuk tenaga kerja dan lingkungan, tanggap terhadap kebutuhan lokal, dan meningkatkan daya saing pasar secara keseluruhan... tanpa meningkatkan utang luar negeri suatu negara."

GAO mengidentifikasi standar yang lebih tinggi yang disyaratkan oleh sumber-sumber Barat sebagai salah satu faktor yang mendorong banyak negara berkembang ke arah China. Perwakilan masyarakat sipil yang diwawancarai oleh GAO mengatakan bahwa investasi infrastruktur China memberikan pengaruh politik dan diplomatik yang lebih besar di negara mereka.

Jalur Sutra China juga memperluas jejak geografisnya, menambahkan beberapa anggota baru, beberapa di antaranya memiliki hubungan dekat dengan AS, antara tahun 2021 dan 2023. Argentina, Botswana, Afghanistan, Suriah, Yordania, Honduras, Nikaragua, Republik Demokratik Kongo, dan Republik Afrika Tengah termasuk di antara anggota baru dalam jaringan infrastruktur global Tiongkok.

Namun, ada beberapa pembelotan besar baru-baru ini dari Inisiatif Sabuk dan Jalan. Pada bulan Desember 2023, misalnya, Italia mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari program infrastruktur tersebut. Argentina, yang menandatangani perjanjian kerja sama Sabuk dan Jalan dengan China pada Juni 2023, juga telah bergerak untuk menjauhkan diri dari PKT.



Presiden Argentina Javier Milei berkampanye untuk tidak membuat perjanjian dengan komunis dan sejak itu menolak undangan untuk bergabung dengan BRICS, organisasi yang didominasi oleh China yang mewakili negara-negara non-Barat. Namun, Argentina dan China masih memiliki ekonomi yang saling terkait erat.

Tidak semua orang di Barat menentang program pembangunan global China. Ford Foundation, salah satu badan amal swasta terbesar di dunia, telah mengucurkan dana sekitar USD10 juta untuk mendukung strategi China dalam mendanai proyek-proyek infrastruktur luar negeri untuk menumpuk pengaruhnya.

Juru bicara badan amal ini menjelaskan bahwa mereka berharap dapat membantu membuat dampak China terhadap dunia menjadi "adil" dan "berkelanjutan".

"Partai Komunis China tidak terutama menggunakan pinjaman pembangunan untuk mengembangkan ekonomi Global Selatan," ujar Michael Sobolik, anggota senior Dewan Kebijakan Luar Negeri Amerika dan penulis Countering China's Great Game, kepada Washington Examiner.

"Hal ini memanfaatkan mereka untuk mengekspor otoritarianisme dan menciptakan ketergantungan ekonomi pada Beijing. Yayasan-yayasan Amerika seharusnya tidak melanjutkan tujuan-tujuan jahat tersebut."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)