Impor 4 Komoditas Pangan Utama Dihentikan, Awas Bisa Picu Gejolak
loading...
A
A
A
Kebijakan penghentian impor empat komoditas pangan juga dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti produktivitas petani yang sering kali terhambat oleh kurangnya akses terhadap benih berkualitas, pupuk, dan pendanaan.
Ditambah terang Achmad Nur Hidayat bahwa, banyak daerah penghasil pangan masih kekurangan fasilitas irigasi, akses jalan ke lahan pertanian, dan teknologi pertanian modern.
"Tanpa intervensi yang serius, risiko kegagalan produksi menjadi lebih besar," ungkapnya.
Usulan Strategis
Namun bukan berarti kebijakan penghentian impor ini tidak berbasil, dimana Achmad Nur Hidayat mengatakan, untuk memastikan keberhasilannya perlu ada peningkatan produktivitas petani dengan menyediakan teknologi pertanian modern, pelatihan intensif, dan subsidi untuk input produksi seperti benih unggul dan pupuk.
Program penyuluhan harus menekankan praktik pertanian berkelanjutan agar hasil meningkat tanpa merusak lingkungan. Ditambah adanya investasi besar-besaran dalam infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, fasilitas penyimpanan, dan transportasi juga diperlukan untuk memperbaiki efisiensi produksi dan distribusi pangan.
"Infrastruktur yang baik akan mengurangi kehilangan hasil panen dan memastikan pasokan yang stabil," paparnya.
Selain itu, cadangan pangan nasional perlu dikelola secara strategis untuk mengantisipasi fluktuasi produksi dan permintaan. Cadangan pangan ini dapat digunakan untuk stabilisasi harga dan pasokan saat terjadi krisis. Pemerintah juga harus mendorong diversifikasi produksi dan konsumsi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu.
Di sisi lain, sistem logistik dan distribusi pangan juga harus diperbaiki guna mengurangi disparitas harga antar wilayah. Pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok akan membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi distribusi pangan.
Ditambah terang Achmad Nur Hidayat bahwa, banyak daerah penghasil pangan masih kekurangan fasilitas irigasi, akses jalan ke lahan pertanian, dan teknologi pertanian modern.
"Tanpa intervensi yang serius, risiko kegagalan produksi menjadi lebih besar," ungkapnya.
Usulan Strategis
Namun bukan berarti kebijakan penghentian impor ini tidak berbasil, dimana Achmad Nur Hidayat mengatakan, untuk memastikan keberhasilannya perlu ada peningkatan produktivitas petani dengan menyediakan teknologi pertanian modern, pelatihan intensif, dan subsidi untuk input produksi seperti benih unggul dan pupuk.
Program penyuluhan harus menekankan praktik pertanian berkelanjutan agar hasil meningkat tanpa merusak lingkungan. Ditambah adanya investasi besar-besaran dalam infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi, fasilitas penyimpanan, dan transportasi juga diperlukan untuk memperbaiki efisiensi produksi dan distribusi pangan.
"Infrastruktur yang baik akan mengurangi kehilangan hasil panen dan memastikan pasokan yang stabil," paparnya.
Selain itu, cadangan pangan nasional perlu dikelola secara strategis untuk mengantisipasi fluktuasi produksi dan permintaan. Cadangan pangan ini dapat digunakan untuk stabilisasi harga dan pasokan saat terjadi krisis. Pemerintah juga harus mendorong diversifikasi produksi dan konsumsi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu.
Di sisi lain, sistem logistik dan distribusi pangan juga harus diperbaiki guna mengurangi disparitas harga antar wilayah. Pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok akan membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi distribusi pangan.
Lihat Juga :