Jackpot, China Temukan Harta Karun Mineral Tanah Jarang 1,15 Juta Ton

Selasa, 21 Januari 2025 - 12:55 WIB
loading...
Jackpot, China Temukan...
China baru saja menemukan deposit rare earth atau tanah jarang yang sangat besar di Honghe, yang terletak di provinsi Yunnan. Foto/Dok iSTOCK, Interesting Engineering
A A A
JAKARTA - China baru saja menemukan deposit rare earth atau logam tanah jarang yang sangat besar di Honghe, yang terletak di provinsi Yunnan. Menurut sumber media China, deposit baru ini dapat menghasilkan lebih dari 1,15 juta metrik ton sumber daya, yang secara signifikan bisa meningkatkan industri domestik Tiongkok.

Menurut siaran pers dari Survei Geologi China (CGS) seperti dilansir interestingengineering, deposit tersebut bisa menjadi sumber potensial untuk praseodymium, neodymium, dysprosium, dan terbium. Setelah diteliti, deposit dapat mengandung lebih dari 470.000 ton mineral yang sangat dicari.



Penemuan terbaru yakni jenis adsorpsi ion super besar yang merupakan elemen dari tanah jarang (RRE), menandai terobosan besar lainnya dalam eksplorasi sumber daya China. Deposit pertama ditemukan pada tahun 1969 di provinsi Jiangxi di negara itu.

Bijih adsorpsi ion tanah jarang adalah endapan mineral di mana RRE terkonsentrasi secara alami dan diserap ke permukaan mineral tanah liat. Mereka biasanya ditemukan di tanah granit yang lapuk, membuatnya relatif mudah diekstraksi melalui metode yang sensitif terhadap lingkungan seperti pertukaran ion.

Deposit baru ini akan menjadi tambang tanah jarang menengah hingga berat yang paling signifikan di China. Penemuan ini juga diyakini bakal secara signifikan meningkatkan sumber daya tanah jarang China, melengkapi berbagai industri mulai dari elektronik komersial hingga kendaraan listrik.

Sumber Daya China

"Penemuan ini sangat signifikan untuk memperkuat keunggulan Tiongkok dalam sumber daya tanah jarang, meningkatkan rantai industri tanah jarang, dan lebih mengkonsolidasikan dominasi strategis Tiongkok dalam sumber daya rare earth sedang dan berat," ungkap postingan CGS di akun WeChat publiknya, seperti dilansir South China Morning Post (SCMP).

Penemuan ini mengikuti eksplorasi mineral pada 2024 lalu, yang juga membuat temuan signifikan. Pada Juli 2024, ahli geologi China menemukan dua mineral baru, Oboniobite dan Scandio-fluoro-eckermannite, di tambang tanah jarang terbesar di dunia, Bayan Obo, di Mongolia Dalam.

Mineral ini biasanya mengandung unsur-unsur berharga yang bisa digunakan sebagai energi baru, teknologi informasi, kedirgantaraan, pertahanan nasional, dan industri militer.

Ahli geologi China juga menemukan deposit emas sangat besar pada November 2024 di Kabupaten Pingjiang. Sesuai laporan, lebih dari 40 urat emas, dengan cadangan 300 ton ditemukan di kedalaman 2.000 meter di bawah ladang emas Wangu. Total cadangan emas di lokasi tersebut diperkirakan melebihi 1.000 ton.

Dominasi China untuk Logam Tanah Jarang

Penemuan terbaru adalah hasil dari CGS yang membangun jaringan dasar geokimia nasional, yang membantu China menghasilkan data ekstensif dan teknik eksplorasi mineral. Untuk tujuan ini, CGS telah meningkatkan kemampuannya untuk melakukan eksplorasi geokimia tingkat lanjut.



China dikenal sebagai salah satu produsen unsur tanah jarang teratas di dunia. Menurut Survei Geologi AS, penemuan ini meningkatkan katalog deposit mineral tanah jarang China yang saat ini mencakup 17 oksida logam dengan 44 juta ton endapan. Mengutip data Bea Cukai, SCMP mengungkapkan ekspor tanah jarang China naik 6% tahun lalu menjadi 55.431,1 ton.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
China Pasang Target...
China Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 5% di Tengah Hantaman Tarif Trump
Perang Dagang China...
Perang Dagang China dan AS Makin Panas, Beijing Terapkan Tarif 15%
Ukraina Menyerah, Disebut...
Ukraina Menyerah, Disebut Bakal Serahkan Harta Karun Mineral Langka ke AS
5 Fakta Penting Kesepakatan...
5 Fakta Penting Kesepakatan Harta Karun Mineral Langka Ukraina dan AS
Negara Ini Sedang Berburu...
Negara Ini Sedang Berburu Harta Karun Mineral Langka di Afrika dan Australia
Trump-Zelensky Adu Mulut,...
Trump-Zelensky Adu Mulut, Kesepakatan Harta Karun Mineral Batal Diteken
Pasar Keuangan Kena...
Pasar Keuangan Kena Hantam, Rupiah Terjungkal ke Rp16.500
Rekomendasi
Calon Kepala Daerah...
Calon Kepala Daerah Baru Mendaftar ke KPU untuk Gantikan Kandidat yang Didiskualifikasi
Sadis! Suami Tega Bakar...
Sadis! Suami Tega Bakar Istri Siri karena Cemburu
5 Artis Protes Ifan...
5 Artis Protes Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Ada Luna Maya dan Fedi Nuril
Berita Terkini
BNI Gandeng Duluin Perluas...
BNI Gandeng Duluin Perluas Inklusi Keuangan, Bikin Karyawan Sejahtera
17 menit yang lalu
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
24 menit yang lalu
PLN IP Targetkan Penambahan...
PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
38 menit yang lalu
Clarissa Tanoesoedibjo...
Clarissa Tanoesoedibjo Hadiri Pengukuhan Pengurus Kadin Masa Bakti 2024-2029
1 jam yang lalu
Jelang Panen Raya 2025,...
Jelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah BULOG Capai 300.000 Ton
1 jam yang lalu
Pasokan BBM dan LPG...
Pasokan BBM dan LPG Dipastikan Aman Penuhi Kebutuhan Lebaran 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Produksi RI Minus 2,8...
Produksi RI Minus 2,8 Juta Ton, Harga Beras Meroket
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved