Menghitung Pembesian Pembangunan Rumah

Rabu, 19 Februari 2020 - 10:15 WIB
Menghitung Pembesian Pembangunan Rumah
Menghitung Pembesian Pembangunan Rumah
A A A
Agus Kriswandi
Pitaloka Land

Tulisan kali ini merupakan rangkaian tulisan pekan lalu yang membahas tentang fondasi. Tahapan pembangunan rumah berikutnya adalah pembesian atau umumnya disebut konstruksi bangunan.

Konstruksi bangunan merupakan tumpuan inti kekuatan pada rumah yang akan dibangun. Karena itu, penggunaan ukuran besi menjadi tolok ukur kekuatan yang diinginkan.

Jenis pembesian dalam proses pembangunan rumah terdiri dari cakar ayam/telapak gajah, pembesian slup, pembesian kolom praktis, dan pembesian ring balk. Sedangkan, ukuran besi yang diperlukan terdiri dari beberapa jenis, mulai besi 6 mm, 8 mm,10 mm, 12 mm, atau ukuran besar lainnya sesuai keperluan.

Cakar ayam atau telapak gajah diciptakan orang Indonesia, yaitu Prof Sedijatmo, dan konsep ini sudah dipakai di hampir seluruh dunia. Pekerjaan cakar ayam dilakukan di lubang galian tanah yang kedudukannya sama dengan penampang dasar fondasi.

Cakar ayam dikerjakan pada setiap sudut pertemuan fondasi, sehingga jumlah cakar ayam disesuaikan dengan jumlah pertemuan sudut-sudut fondasi. Untuk ukuran rumah satu lantai, cakar ayam cukup menggunakan besi 8 mm atau 10 mm. Umumnya cakar ayam berukuran lebar 0,5 meter dan panjang 0,5 meter dengan ketinggian 0,2 meter.

Dengan ukuran tersebut, kebutuhan besi yang diperlukan adalah 13,3 m besi dengan perincian sebagai berikut: penampang cakar ayam 2,3 meter x 3 buah, sehingga dibutuhkan 6,9 meter, pembesian sudut dengan ketinggian 20 cm membutuhkan besi 30 cm x 4 sudut sehingga diperlukan 1,2 meter. Sementara tiang cakar ayam membutuhkan besi 1,3 meter x 4 sudut sama dengan 5,2 meter. Satu batang besi berukuran panjang 12 meter, sehingga untuk membuat satu cakar ayam dibutuhkan satu batang besi lebih sedikit.

Jenis pembesian yang kedua adalah pembuatan slup dan ring balk. Lantai kerja slup adalah permukaan fondasi, sehingga ukuran slup yang dibutuhkan sama dengan panjang fondasi yang sudah dikerjakan.

Menghitung pembesian pekerjaan slup bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, rangka besi bisa menggunakan ukuran 8 atau 10 mm, sementara kebutuhan ring atau begel bisa memakai besi 6 mm. Kedua, bahan lain yang diperlukan yaitu kawat atau benrat sebagai pengikat antara ring dan rangka.

Slup umumnya berbentuk persegi empat dengan ukuran 15 x 8 cm dengan jarak antar-ring mencapai 20 cm. Jadi, kebutuhan pembesian untuk slup adalah seluruh panjang fondasi dikalikan empat.

Jika panjang keseluruhan fondasi mencapai 100 meter, jumlah besi rangka yang dibutuhkan sebanyak 100 meter dikalikan empat, dibagi 12, yaitu 33,3 batang. Kalau menggunakan besi 10 mm dengan harga Rp54.000, biaya yang dibutuhkan untuk 33,3 batang adalah Rp1.798.200.

Pekerjaan ring balk dapat dihitung panjang dan volumenya seperti pekerjaan slup. Namun, pekerjaan ring balk dilakukan pada permukaan pekerjaan pasangan bata, sehingga kebutuhan pembesian untuk pekerjaan ring balk sama dengan pekerjaan slup.

Pekerjaan terakhir pembesian yaitu pembuatan kolom praktis. Kolom praktis berjumlah sama dengan jumlah cakar ayam atau bentangan jarak antara kolom praktis berikutnya berjarak 3 meter. Bentuk ukuran kolom praktis hampir sama dengan pembesian slup dan ukuran ring atau begel juga sama. Begitu pun ukuran besi, bisa menggunakan besi 8 atau 10 mm. Sementara tinggi kolom praktis akan disesuaikan dengan tinggi bangunan yang dikehendaki.

Untuk menghitung kebutuhan besi kolom praktis dengan asumsi tinggi 4 meter yaitu rangka besi 4,3 meter dikalikan empat sudut yang hasilnya 17,2 meter atau 1,7 batang. Untuk kebutuhan ring atau begel, satu batang besi bisa dipakai untuk 24 ring. Jadi, untuk kolom praktis dengan ketinggian 4 meter dan jarak antar-ring sepanjang 20 cm dibutuhkan satu batang besi dengan ukuran 6 mm.

Dalam hal ini, jumlah biaya yang dibutuhkan satu kolom praktis dengan ukuran besi 10 mm adalah 1,7 buah dikalikan Rp54.000, yaitu Rp91.800. Sementara untuk ring atau begel dengan besi 6 mm rata-rata seharga Rp22.000, jadi total biayanya mencapai Rp113.800. Untuk menghitung biaya pembuatan kolom praktis keseluruhan bangunan, tinggal menghitung jumlah kolom praktis dikalikan Rp113.800.

Demikian seluruh pekerjaan pembesian bisa dihitung secara manual dan praktis. Mengenai volume dan harga, masing-masing daerah memiliki perbedaan walaupun tidak terlalu jauh. Semoga bermanfaat.
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2359 seconds (0.1#10.140)