Pelototin 8 Saham Ini Saat IHSG Diprediksi Melanjutkan Tren Pelemahan

Jum'at, 04 September 2020 - 07:30 WIB
loading...
Pelototin 8 Saham Ini Saat IHSG Diprediksi Melanjutkan Tren Pelemahan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan, etelah sebelumnya tergelincir ke zona merah. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini diprediksi terkoreksi setelah sebelumnya tergelincir ke zona merah. Sebelumnya IHSG ditutup turun 31,15 poin atau 0,59% ke level 5.280.

(Baca Juga: Surprise, Investor Lokal Sembuhkan Pasar Modal dari 3.900 Kembali Jadi 5.300 )

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.

"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Jumat (4/9/2020).

(Baca Juga: Sesi Pra-pembukaan Bursa Kembali Berlaku Per 7 September 2020, Ini Daftar Sahamnya )

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

1. AKRA

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20 maupun MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 2820 – 2860, dengan target harga secara bertahap di level 2970 dan 3240. Support: 2700.

2.BBRI

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3550 - 3580, dengan target harga secara bertahap di level 3650, 3780 dan 4320. Support: 3500 & 3240.

3.CPIN

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6050 – 6150, dengan target harga secara bertahap di level 6250, 6500 dan 6800. Support: 6050, 5900 & 5700.

4. DOID

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan, minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 278 – 282, dengan target harga secara bertahap di level 296, 324 dan 352. Support: 268, 262, 254 & 240.

5. INTP

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan, minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 11600 – 11850, dengan target harga secara bertahap di level 12050, 13900, 15750 dan 17600. Support: 11600, 11075 & 10200.

6. JSMR

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3840 – 3860, dengan target harga secara bertahap di level 3950, 4120, 4260 dan 4870. Support: 3660.

7.LPKR

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan, minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 145 – 147, dengan target harga secara bertahap di 168, 190 dan 212. Support: 123.

8.TPIA

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 6875 – 6975, dengan target harga secara bertahap di level 7225, 7475, 8075 dan 8650. Support: 6875 & 6750.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0747 seconds (0.1#10.140)