Menuju Industri Sawit Berkelanjutan lewat Empat Pilar Utama
loading...
A
A
A
Selain memberdayakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong inklusi, SLV juga mendorong petani untuk memiliki pendapatan alternatif, seperti budidaya madu Trigona di Aceh Singkil dan budidaya kakao di Kutai Timur.
Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea mengatakan, “Melalui program SLV, kami berkomitmen membantu petani swadaya dalam mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan, salah satunya melalui pelatihan cara berkebun yang sesuai dengan prinsip berkelanjutan agar petani mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan akses fasilitas pengembangan dari pemerintah yang merupakan dasar menuju ISPO dan RSPO.”
Kemajuan positif juga terlihat dari target dukungan kepada 5.000 petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 2030. Dalam mencapai target tersebut, Apical bersama Asian Agri dan KAO meluncurkan program, SMILE (SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment) pada tahun 2020, berfokus pada peningkatan produktivitas, peningkatan pendapatan, dan sertifikasi RSPO. Hingga kini SMILE telah melibatkan 3.489 petani swadaya dan 1.373 petani swadaya telah mencapai sertifikasi RSPO.
“Sejauh ini, implementasi Apical2030 masih on target. Untuk Pilar Kemitraan Transformatif, di mana target kolaborasi dengan para pemasok untuk mencapai NDPE sebesar 100%, kini kami telah mencapai 93%. Secara garis besar, saat ini sudah 68% terealisasi, sedangkan untuk Pilar Aksi Iklim, yang mana kami memiliki target untuk mengurangi 50% intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030, kini kami berhasil menurunkan 21% GRK. Untuk Pilar Inovasi Hijau, kami memanfaatkan inovasi untuk operasi yang semakin berkelanjutan. Hingga saat ini, sekitar 87% sudah terealisasi dan 13% masih on progress,” tambah Hendra.
Melalui AsianAgri2030 dan Apical2030, kedua perusahaan berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, lingkungan, dan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea mengatakan, “Melalui program SLV, kami berkomitmen membantu petani swadaya dalam mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan, salah satunya melalui pelatihan cara berkebun yang sesuai dengan prinsip berkelanjutan agar petani mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan akses fasilitas pengembangan dari pemerintah yang merupakan dasar menuju ISPO dan RSPO.”
Kemajuan positif juga terlihat dari target dukungan kepada 5.000 petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 2030. Dalam mencapai target tersebut, Apical bersama Asian Agri dan KAO meluncurkan program, SMILE (SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment) pada tahun 2020, berfokus pada peningkatan produktivitas, peningkatan pendapatan, dan sertifikasi RSPO. Hingga kini SMILE telah melibatkan 3.489 petani swadaya dan 1.373 petani swadaya telah mencapai sertifikasi RSPO.
“Sejauh ini, implementasi Apical2030 masih on target. Untuk Pilar Kemitraan Transformatif, di mana target kolaborasi dengan para pemasok untuk mencapai NDPE sebesar 100%, kini kami telah mencapai 93%. Secara garis besar, saat ini sudah 68% terealisasi, sedangkan untuk Pilar Aksi Iklim, yang mana kami memiliki target untuk mengurangi 50% intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030, kini kami berhasil menurunkan 21% GRK. Untuk Pilar Inovasi Hijau, kami memanfaatkan inovasi untuk operasi yang semakin berkelanjutan. Hingga saat ini, sekitar 87% sudah terealisasi dan 13% masih on progress,” tambah Hendra.
Melalui AsianAgri2030 dan Apical2030, kedua perusahaan berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, lingkungan, dan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
(akr)
Lihat Juga :